Tokyo (ANTARA) - Saham-saham Jepang berakhir melonjak ke penutupan tertinggi enam minggu pada Selasa, hari perdagangan pertama tahun ini, karena ekuitas produsen chip naik setelah penutupan Wall Street yang kuat semalam dan pelemahan yen mendorong saham produsen mobil.

Indeks acuan Nikkei 225 di Bursa Efek Tokyo (TSE) melambung 510,08 poin atau 1,77 persen menjadi menetap di 29.301,79 poin, menandai level penutupan tertinggi sejak 25 November, mengakhiri hari perdagangan pertama tahun baru dengan catatan positif untuk pertama kalinya sejak 2018.

Sementara itu, indeks Topix yang lebih luas bertambah 37,89 poin atau 1,90 persen, menjadi berakhir di 2.030,22 poin, terutama terdongkrak lonjakan 6,13 persen saham Toyota Motor.

Para pedagang mengatakan bahwa seiring dengan kenaikan saham-saham eksportir yang dipicu melemahnya yen versus dolar AS, saham-saham berorientasi teknologi mendapat dukungan menyusul kinerja di Wall Street yang solid semalam .

Indeks S&P 500 dan Dow Jones Industrial Average membukukan rekor penutupan tertinggi, dipimpin oleh lonjakan Tesla 13,5 persen dan karena investor mendukung Apple menjadi perusahaan pertama yang mencapai nilai pasar 3 triliun dolar AS.

"Penyelesaian pasar AS yang kuat mengangkat sentimen investor di Jepang," kata Kentaro Hayashi, ahli strategi senior di Daiwa Securities.

"Investor cenderung membeli (saham) kelas berat ketika sentimen kuat. Itu menjelaskan mengapa saham terkait chip memimpin kenaikan."

Pembuat peralatan pembuat chip Tokyo Electron terangkat 3,23 persen dan merupakan kontributor terbesar kenaikan Nikkei, diikuti oleh pemasok peralatan uji semikonduktor Advantest yang meningkat 3,67 persen dan pembuat wafer Shin-Etsu Chemical naik 3,69 persen.

Perusahaan-perusahaan produsen mobil melonjak 4,5 persen, dengan Toyota memimpin kenaikan menyusul laporan bahwa perusahaan berencana untuk meluncurkan sistem operasinya sendiri, yang akan mampu menangani operasi tingkat lanjut seperti mengemudi secara otonom.

Saham Honda Motor terkerek 3,07 persen dan Nissan Motor melonjak 6,17 persen karena dolar AS mencapai level terkuatnya dalam lebih dari sebulan terhadap yen.

Investor mengabaikan kekhawatiran tentang penyebaran virus corona bahkan setelah Tokyo pada Senin (3/1/2022) mengkonfirmasi jumlah infeksi harian tertinggi sejak Oktober, dengan meningkatnya kasus varian Omicron.

Saham produsen AC Daikin Industries jatuh paling besar di antara 30 saham inti Topix teratas dengan penurunan 0,84 persen, diikuti oleh SoftBank Group merosot 0,88 persen.

Baca juga: Saham Jepang naik di hari perdagangan pertama 2022, ikuti Wall Street
Baca juga: Nikkei catat penutupan akhir tahun terbaik sejak era "bubble" 1980-an
Baca juga: Saham Jepang merosot, tapi Nikkei menuju penutupan akhir tahun terbaik

Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2022