Medan (ANTARA News) - Pengamat kesehatan Sumatera Utara, Umar Zein mengatakan, 51 persen diare pada manusia penyebab utamanya adalah virus dan sisanya lainnya karena infeksi.

"Penyakit diare merupakan penyakit yang dialami oleh setiap manusia," katanya di Medan, Sabtu, ketika peluncuran buku karyanya berjudul: "Diare Akut Dewasa" yang digelar di Perpustakaan Daerah Sumatera Utara.

Stres atau emosional, alergi makanan tertentu, menurut dia, juga bisa menyebabkan diare pada manusia.

Ia mengatakan, sebagian besar diare tersebut dapat sembuh secara sendirinya. Untuk itu, pemberian antibiotik harus melalui anamnese yang cermat.

"Anamnese yang cermat sangat penting. Bahkan lebih penting dari pemeriksaan laboratorium lainnya," katanya.

Diare bagi orang dewasa, lanjutnya, buang air besar lembek/cair bahkan berupa air dengan frekuensi lebih dari dua kali. Jika rentang waktunya sampai 1-2 minggu, sudah masuk dalam kategori diare akut.

Kasus diare sendiri terjadi hampir diseluruh belahan dunia. Badan Kesehatan Dunia atau WHO merilis, setidaknya empat miliar kasus diare dan 3-4 juta mati per tahun. Di Indonesia sendiri, lanjutnya, prevalensinya 280/1000 orang dewasa per tahun.

"Bahkan, diare juga bisa menyebabkan kejadian yang luar biasa di satu daerah," katanya.

Untuk Kota Medan, kata dia, dari hasil penelitian tahun 2006 di 39 Puskesmas dan RSUD dr Pirngadi, kasus diare dewasa sebanyak 42.050 kasus.Tahun 2007, yakni 37.456 kasus dengan kematian 10 orang.

Menurut dia, bagi orang dewasa jika memang kasus diare ini dengan cepat segera ditangani, tidak begitu berbahaya.

Bahkan, jelasnya, yang terjadi bagi orang usia 12-75 tahun dan tanpa gejala disentri, muntah dan dehidrasi.Dan biasanya diare itu bisa sembuh sendiri.

"Tidak semua diare harus distop.Cukup memberikan cairan kepada penderita dan membiarkan kuman keluar habis melalui feses," katanya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Prima, dr Firman Sitepu pada kesempatan yang sama, mengatakan, kasus diare pada orang dewasa memang berbeda dengan anak-anak, baik dari defenisi maupun kadar buang air.

"Bagi anak bayi, buang air besar lembek sampai lima kali adalah hal yang biasa," katanya.

Perbedaan diare pada anak-anak, karena memang komposisi tubuh anak lebih banyak cairan dibanding orang dewasa secara proporsional. Kehilangan cairan 10 persen dari tubuh orang dewasa, dia sudah mengalami dehidrasi berat.

"Sebenarnya menangani anak diare akibat susu, maka tidak perlu menghentikan susu.Cukup digantikan dengan susu yang sesuai dengan anak tersebut," katanya.(*)
(T.KR-JRD/M034)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011