Jakarta (ANTARA News) - Bank Pembangunan Asia (ADB) menyarankan negara-negara kaya baru agar meningkatkan sikap dermawan guna mengatasi ketimpangan dengan membantu negara lain yang belum berkembang.

"Mereka harus lebih jadi dermawan untuk membantu negara yang belum maju," kata Direktur Jenderal Pelaksana ADB. Rajat M Nag. dalam Forum Ekonomi Dunia - Asia Timur (World Economic Forum on East Asia/WEF-EA) di Jakarta, Senin.

Nag menyebutkan, sejumlah negara Asia mencapai perkembangan ekonomi cukup pesat dalam beberapa tahun terakhir sehingga menjadi kekuatan ekonomi baru.

"Mereka kadang tarik ulur ketika mulai menjadi independen atau menjadi negara kaya," katanya.

Menurut dia, negara-negara kaya baru harus lebih banyak memberi bantuan atau donor kepada negara-negara yang belum maju.

Mengenai peran ADB sendiri, Nag mengatakan, pihaknya telah meningkatkan pinjaman tiga kali lipat kepada 14 negara di Asia Pasifik yang perkembangannya belum menggembirakan.

"Pinjaman ADB mencapai delapan miliar dolar AS termasuk untuk mencapai target-target MDGs 2015," kata Nag.

Ia juga menyebutkan bahwa penerimaan pajak di negara-negara Asia kurang dari 10 persen dibanding dengan negara-negara maju.

"Masih perlu perbaikan dalam sistem pengumpulan pajak, tanpa pengelolaan pemerintahan yang baik dalam pengelolaan pajak, akan sulit mencapai target MDGs," katanya.

Menurut dia, kepemimpinan yang baik dan penerapan tata kelola yang baik merupakan kunci mencapai tujuan pembangunan.

"Tata kelola pemerintahan yang baik tidak cukup hanya tindakan memerangi korupsi saja," kata Nag.
(T.A039/R007)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011