Palu (ANTARA News) - Pemerintah minta kepada petani di Sulawesi Tengah (Sulteng) menggunakan air irigasi sesuai dengan kebutuhan lahan.

"Hindari pemakaian air irigasi secara berlebihan, hal itu justru merugikan," kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, Nadjib Godal, di Palu Selasa.

Nadjib Godal mengatakan hal itu saat membuka lomba Perkumpulan Petani Pemakai Air, dan Gabungan Petani Pemakai Air (P3A, dan GP3A) tingkat provinsi 14-15 Juni.

Ia mengatakan menghadapi perubahan iklim diperkirakan Juni-Agustus 2011 akan terjadi musim kemarau sesuai informasi dari Badan Meteorlogi, Klimantologi, dan Geofisika (BMKG) Pusat maka petani harus memanfaatkan air dengan sebaik-baiknya.

Selain merupakan kebutuhan utama, air juga terkadang menjadi sumber konflik ditengah masyarakat.

Ada banyak konflik terjadi hanya gara-gara sistem pembagian air irigasi tidak merata. Ada petani mendapat air secara berlebihan dan ada pula petani kemungkinan sama sekali tidak mendapat distribusi air.

Akibatnya terjadi konflik antara kelompok petani satu dengan lainnya karena sistem pendistribusian air irigasi tidak merata.

Karena itu, kehadiran P3A dan GP3A dimasing-masing wilayah kabupaten dan kota di Sulteng sangat dibutuhkan dalam mengatasi dan mencegah terjadinya konflik air di daerahnya.

P3A dan GP3A sebagai mitra pemerintah harus berperak aktif di daerah masing-masing dalam mengatur agar sistem pembagian air irigasi berjalan lancar dan merata.

Menurut dia, jika sistem pendistribusian air irigasi berjalan dengan baik, maka niscaya tidak akan terjadi lagi konflik di tengah masyarakat pengguna air di daerah-daerah Sulteng.

Godal juga meminta para petani untuk menjaga dan memelihara sumber-sumber air irigasi agar ketersediaan air tetap terjamin. Salah satu diantaranya tidak lagi menebang pohon di sepanjang daerah aliran sungai (DAS).

Sebaliknya berusaha untuk menanam pohon-pohon di areal yang terlihat gundul, terutama di sepanjang DAS yang ada di wilayah masing-masing.

Pemerintah telah membangun bendungan dan saluran-saluran irigasi agar petani bisa mendapatkan air sesuai kebutuhan pada areal-areal sawah dan lahan pertanian, serta perkebunan.

Pembangunan irigasi menghabiskan dana cukup besar. Semua itu untuk meningkatkan hasil panen dan taraf hidup masyarakat di daerah-daerah, termasuk di Sulteng.

"Jadi harus jaga dan memelihara semua sarana irigasi dan sumber-sumber air di masing-masing wilayah sehingga air tetap tersedia secara memadai," pinta Godal.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Sulteng Abdullah Kawulusan mengatakan lomba P3A, dan GP3A diikuti 22 kelompok perkumpulan petani pemaian air di 11 kabupaten dan kota di provinsi ini.

Lomba itu akan memilih satu kelompok terbaik untuk mewakili Sulteng pada lomba tingkat nasional yang akan digelar di Jogyakarta pada 18 Juli 2011.

Kelompok P3A, dan GP3A Sulteng yang terpilih selanjutnya akan mengikuti lomba yang sama untuk tingkat nasional.

Pada musim tanam (MT) 2011, Pemprov Sulteng menargetkan pencapaian produksi padi sebanyak lebih satu juta ton Gabah Kering Giling (GKG).

(T.BK03/B/K005/B/K005) (ANTARA)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011