Medan (ANTARA News) - Nilai-nilai yang terkandung dalam lima sila Pancasila tidak bisa hanya sekedar diajarkan saja namun juga harus dicontohkan melalui perbuatan dan tindakan dalam sehari-hari terutama oleh mereka yang diangkat sebagai pimpinan.

"Pancasila itu diajarkan sebagai pengetahuan yang seharusnya dicontohkan sebagai keteladanan tentang perilaku, sikap dan nilai-nilai kehidupan sebagai manusia," kata pengamat pendidikan Universitas Sumatera Utara, Zulnaidi Mhum, di Medan, Rabu.

Itu ia katakan saat dimintai komentarnya tentang rencana Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) akan kembali memasukkan Pancasila ke dalam kurikulum pendidikan sekolah mulai tahun ajaran 2012 sesuai dengan instruksi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Pemberlakuan ideologi Pancasila itu menurut Mendiknas Prof M Nuh sebagai upaya mempersiapkan pendidikan dengan penekanan pada pendidikan karakter. Sebab dinilai bisa mencegah disintegrasi bangsa, aksi kekerasan atas nama kelompok tertentu dan agama, sehingga dapat menumbuhkembangkan rasa cinta dan bangga terhadap Indonesia.

Lebih lanjut Zulnaidi mengatakan, dimasukkannya kembali Pancasila dalam kurikulum di semua tingkat pendidikan mulai sekolah dasar hingga perguruan tinggi tentunya sangat positif, karena memang pemahaman idiologi Pancasila merupakan bahagian yang tak terpisahkan dalam menanamkan nilai-pejuangan bangsa dan negara.

Dengan kondisi bangsa Indonesia saat ini, Pancasila dinilai sangat tepat dimasukkan kembali dalam kurikulum, sehingga diharapkan akan tercapai tujuan pendidikan nasional dalam sistem pembentukan manusia Indonesia yang dicita-citakan.

"Melalui Pendidikan Moral Pancasila nilai luhur bisa ditanamkan kepada para pelajar, sehingga memahami cinta tanaha air, bangsa, Bhineka Tunggal Ika, persatuan dan kesatuan bangsa, sehingga karakter bangsa bisa diwujudkan," katanya.

Pengamat pendidikan Universitas Negeri Medan, Prof Syaiful Sagala, mengatakan,

pendidikan Pancasila selain diterapkan kepada para pelajar dan mahasiswa juga untuk masyarakat. Namun dengan format yang lebih menekankan kepada dialektis dengan menerjemahkan nasionalisme dalam kehidupan globalisme.

"Ideologi Pancasila adalah senjata ampuh untuk menangkal banyaknya tindakan kekerasan yang kini marak berkembang di Indonesia, seperti perkelahian antar pelajar, warga, kelompok bahkan elit politik," katanya.

(ANTARA/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011