Miyagi, Jepang (ANTARA News) - Ibu Ani Yudhoyono membacakan pesan anak-anak Indonesia kepada anak-anak korban bencana gempa bumi dan tsunami Jepang di Kesennuma, Miyagi, agar mereka dapat terus tabah dan segera bangkit kembali.

Dengan didampingi oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, Ibu Ani secara khusus mendatangi anak-anak itu di lokasi penampungan mereka di gedung olahraga, Kesennuma, Miyagi, Jepang, Sabtu.

"Mereka (anak-anak Indonesia) ikut merasakan kesedihan dari anak-anak yang baru-baru ini tertimpa bencana tsunami," kata Presiden.

Ibu Ani di hadapan sekitar 50an anak menjelaskan bahwa pada 2004 lalu, Aceh juga dilanda bencana tsunami.

Ibu Ani yang mengenakan blus berwarna hijau itu kemudian membacakan sejumlah pesan dari anak-anak Indonesia.

Pesan-pesan itu antara lain, "Badai Pasti Berlalu", "Mari kita tersenyum Jepang", "Bangkitlah Kembali Negeri Sakura", "Jangan Terdiam Dalam Keterpurukan", "Aceh Pry for Japan", I Love You Jepang, Jangan Menyerah" dan "Mari Tersenyum Seperti Matahari yang Terbit Dari Jepang".

Seusai membacakan pesan-pesan tersebut, Ibu Ani kemudian menyerahkan sejumlah oleh-oleh untuk anak-anak Jepang itu antara lain berupa angklung dan boneka dari kain batik.

Saat Ibu Ani membagikan angklung tersebut, Presiden Yudhoyono ikut mengajak anak-anak mencoba permainan itu.

"Jumlahnya ada 240," kata Presiden sambil memperagakan cara memainkan tujuh tangga nada dengan angklung.

"Memainkannya sangat mudah. Mudah-mudahan dalam waktu luang bisa memainkannya," kata Ibu Ani.

Seusai mengetes kemampuan anak-anak itu memainkan angklung pada kesempatan pertama, Ibu Ani kemudian membuka bungkusan yang dibawanya yang berisi antara lain boneka batik dan pakaian batik.

Ia kemudian menjelaskan bahwa batik adalah kebudayaan khas Indonesia.

"Ada tulisannya Indonesia, biar kalian kenal Indonesia dan salam persahabatan dari Indonesia," kata Ibu Ani sambil menunjukkan baju batik yang dibawanya.

Sementara itu Wali Kota Kesennuma Shigeru Sugawara mengatakan bahwa rakyat Kansennuma sangat senang dengan perhatian Indonesia dan ingin membalas memberikan banyak oleh-oleh kepada Ibu Negara, namun mereka kehilangan semuanya dalam bencana tsunami.

Oleh karena itu, kata wali kota melalui penerjemah, rakyat Kesennuma hanya dapat memberikan sebuah bendera dan jaket. Bendera yang dimaksud adalah replika dari bendera yang dipasang di ujung kapal sebelum melaut sedangkan jaket tersebut adalah jaket yang diberikan pemilik kapal pada nelayan yang paling banyak memperoleh ikan.

Dalam kesempatan itu Presiden Yudhoyono menyerahkan juga bantuan pemerintah dan rakyat Indonesia terhadap rakyat Kesennuma senilai 2 juta dolar AS.(*)

(T.G003/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011