Jakarta (ANTARA News) - Sekretaris Kabinet (Seskab), Dipo Alam, menyesalkan dan mempertanyakan wacana negara bangkrut yang dimotori Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsudin.

"Mengapa sih Din selalu menarik semua persoalan kepada Presiden Yudhoyono? Sekarang dia mainkan wacana negara bangkrut," kata Dipo di Jakarta, Minggu.

Dipo yang baru kembali menyertai Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dari kunjungan ke Jenewa dan Tokyo mengaku jengah dengan ulah Din yang selalu mengecilkan SBY.

"Pada saat SBY di luar negeri disambut dengan penghormatan dan penghargaan, seperti pada sidang ILO di Jenewa. Di Tanah Air, Din mengumpulkan orang untuk menyatakan Indonesia bangkrut," katanya.

Dipo merujuk pada acara pertemuan para tokoh atas prakarsa Din di gedung Muhammadiyah beberapa waktu lalu yang bertajuk "Indonesia Menuju Kebangkrutan".

Menurut Dipo, Din menggunakan posisinya sebagai Ketua Umum PP Muhammadiyah untuk bermain politik dan mengecilkan SBY.

"Upaya Din mengecilkan SBY tidak akan berhasil. Ketokohan SBY lebih besar dari Din," katanya. Ia kembali mengingatkan bahwa Din adalah tokoh politik sehingga bukan melulu tokoh agama.

Dipo mengaku akan siap mengatasi setiap upaya politis Din mengecilkan SBY.

"Ini bukan persoalan pribadi saya dengan Din. Ini persoalan meluruskan masalah," katanya.

Ia menyayangkan di bawah kepemimpinan Din, Muhammadiyah menjauhkan diri dari pemerintah.

"Banyak tokoh Muhamadiyah yang menyesalkan adanya jarak antara pemerintah dan Muhammadiyah belakangan ini. Mereka berusaha menetralisasikan bahwa Muhammadiyah bukan Din," cerita Dipo, yang mengaku dirinya lahir dan besar di lingkungan Muhammadiyah.

Dipo mengharapkan, agar organisasi keagamaan, seperti Muhammadiyah, lebih memperhatikan masalah pendidikan dan pemberdayaan umat, bukan berpolitik praktis.

"Bukannya memberi label Indonesia bangkrut hanya karena ada sejumlah politisi partai dan pejabat terlibat korupsi," katanya.

Menurut Dipo, kritik terhadap korupsi diterima sebagai masukan karena perang melawan korupsi sedang berjalan, namun menyatakan negara telah bangkrut akibat korupsi dinilai terlalu berlebihan.

"Ekonomi kita baik, pertumbuhannya bagus, inflasi bisa dikendalikan. Investasi digalakkan melalui program MP3EI . Indonesia baru saja dipercaya menjadi tuan rumah World Economy Forum. Apa kriteria bangkrut kalau begitu?" demikian Dipo Alam. MP3EI adalah Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia.
(T.J008/A011)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011