Jakarta (ANTARA News) - Hasil riset Persatuan Dokter Gizi Medik Indonesia (PDGMI) menyebutkan, salah satu sumber utama yang dapat memicu obesitas pada anak adalah kandungan gula berlebih dalam susu, sehingga orang tua perlu mencermati asupan nutrisi yang dikonsumsi anak-anak.

Dr dr Saptawati Bardosono dari PDGMI mengatakan hal itu dalam sebuah seminar pada Sabtu (18/6) yang dihadiri juga oleh Kepala Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Kustantinah, dan dr Muliaman Mansyur selaku Medical Marketing Manager Fonterra Brands Indonesia, demikian siaran pers Fonterra Brands Indonesia di Jakarta, Senin,

Saptawati Bardosono lebih jauh mengatakan bahwa telah terjadi tren kegemukan yang meningkat di kalangan anak-anak belakangan ini, dan perlunya mewaspadai dampak obesitas yang berbahaya bagi anak seperti timbulnya penyakit jantung dan stroke, diabetes melitus dan sebagainya.

Sementara itu, Muliaman Mansyur menyatakan, merujuk pada anjuran Badan Kesehatan Dunia (WHO), anak usia satu hingga tiga tahun maksimal mengkonsumsi gula lima sendok teh per hari, sedangkan anak usia empat tahun hingga enam tahun maksimal delapan sendok teh gula per hari dari total keseluruhan makanan dan minumannya.

"Jika dalam sehari anak diberikan tiga gelas susu, artinya anak tersebut bisa mengkonsumsi gula tambahan hingga 12 sendok teh," katanya.

Menyikapi hal itu, Kepala BPOM Kustantinah mengatakan, perlunya mewaspadai jajanan anak sekolah mengingat jajanan anak sekolah salah satu penyumbang asupan nutrisi bagi anak. Saat ini BPOM menemukan selain adanya bahan berbahaya seperti formalin, borax, zat pewarna yang tidak diizinkan untuk digunakan dalam pangan ternyata juga menemukan jajanan yang mengandung pemanis berlebihan.

"Pada dasarnya orang tua harus turut berperan mengawasi apa yang dikonsumsi oleh anak-anaknya. Segala sesuatu yang berlebihan itu tentu tidak baik," katanya.

Lebih jauh Kepala Badan POM menegaskan upaya mencegah tren kegemukan yang semakin meningkat di kalangan anak sekolah, pihaknya terus meningkatkan kegiatan pengawasan keamanan dan mutu jajanan anak sekolah bersama lintas instansi Pemerintah serta dukungan dari pihak lain yang peduli.

Dalam acara talk show bertema "Jajanan di Sekolah dan Nutrisi Sehat" itu, para pembicara sepakat bahwa kegemukan atau kerap disebut dengan "gizi lebih" pada anak dapat dicegah baik dari rumah maupun dari lingkungan sekolah dengan mencermati kandungan nutrisinya, termasuk yang dikandung dalam susu.  (B011/Z002/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011