Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah akan memastikan kecukupan pasokan gas yang dibutuhkan untuk berbagai jenis industri dalam negeri yang menggunakan gas bumi sebagai bagian dari upaya mencapai efisiensi tingkat pertumbuhan nasional.

"Pertumbuhan industri nasional diperkirakan mencapai 6 persen lebih bila pasokan gas dapat diterima industri dalam negeri secara memadai," kata Menteri Perindustrian, MS Hidayat, dalam acara penandatanganan nota kesepakatan (MoU) antara Perusahaan Gas Negara dan Forum Industri Pengguna Gas Bumi (FIPGB) di Jakarta, Selasa.

MS Hidayat memaparkan, kecukupan terhadap kebutuhan gas bagi industri dalam negeri juga dibutuhkan sebagai cara untuk mencapai target seperti revitalisasi pupuk dan swasembada gula pada 2014 sebagaimana yang dicanangkan pemerintah.

Senada dengan Menperin, Menteri BUMN, Mustafa Abubakar, juga menginginkan agar Perusahaan Gas Negara (PGN) dapat memperbesar jumlah pasokan gas yang diperlukan bagi industri dalam negeri.

Mustafa mengemukakan, bila pasokan gas dapat diberikan secara memadai bagi pelaku industri nasional, maka akan terdapat berbagai manfaat seperti efisiensi dalam penentuan biaya listrik.

Sebelumnya, PGN bersama Pertamina pada Mei 2011 juga telah memastikan pembangunan infrastruktur FSRT ("Floating Storage Regasification Terminal") Jawa Barat sebagai upaya memanfaatkan LNG untuk kebutuhan dalam negeri, khususnya bagi Pembangkit Listrik PLN.

Pembangunan infrastruktur FSRT tersebut juga dinilai menjadi tonggak sejarah infrastruktur LNG di Indonesia, karena dengan tersedianya FSRT maka baru saat ini LNG dapat dimanfaatkan untuk pasokan kebutuhan dalam negeri.

Proyek ini merupakan bentuk dukungan terhadap kebijakan pemerintah tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional 2010, dalam mengembangkan infrastruktur gas melalui proyek pembangunan FSRT Jawa Barat.

Proyek ini diwujudkan oleh PT Nusantara Regas yang merupakan perusahaan patungan Pertamina (60 persen) dan PGN (40 persen).

FSRT Jawa Barat direncanakan akan beroperasi pada Januari 2012 dengan kapasitas 3 juta ton LNG per tahun atau setara dengan penyaluran 400 juta kaki kubik Gas Bumi per hari (MMSCFD) yang akan dimanfaatkan untuk pembangkit listrik PLN Muara Karang dan Tanjung Priok, Jakarta.(*)

(T.M040/M012)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011