Medan (ANTARA News) - Sebanyak tiga orang pekerja perusahaan galangan kapal PT Waruna Nusa Sentana ditemukan tewas dan dua rekannya sempat mengalami kritis saat melakukan perbaikan kapal MT Madelin Atlantic di Pelabuhan Belawan Medan, Selasa.

Beberapa orang pekerja galangan kapal PT Waruna Nusa Sentana menyebutkan, tiga orang pekerja galangan kapal yang tewas sekitar pukul 15.00 WIB tersebut diduga akibat menghirup semburan gas berancun dari lokasi lantai dasar kapal tanker yang sedang diperbaiki atau "docking".

Peristiwa naas itu terjadi saat ketiga korban sedang melakukan pemasangan valve atau biasa juga disebut dengan kerangan yang berfungsi untuk mengatur temperatur dalam sistem pipa kapal tanker.

"Saat melakukan pemasangan valve mereka dipastikan tidak menggunakan masker dan beberapa saat kemudian mendadak keluar cairan dari salah satu sisi pipa yang mnimbulkan bau gas menusuk hidung," ujar Slamet, pekerja galangan kapal yang mengaku sempat pingsan akibat menghirup gas yang diperkirakan mengandung CO2 tersebut.

Ketiga pekerja galangan kapal yang tewas dalam kecelakaan kerja itu masing-masing Edi Supriyono (30), penduduk asal Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang, Sumatera Utara, Zumadi (25), penduduk Kelurahan Sicanang Medan dan Erwin (27), penduduk Kelurahan Belawan II, Kecamatan Medan Belawan.

Sementara dua orang pekerja lain yang kritis masing-masing Irwansyah dan Slamet Rifai.

Kedua korban kritis itu hingga Selasa petang masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit (Rumkit) TNI-AL Belawan.

Dari lokasi kejadian, ketiga korban tewas dibawa ke Rumkit TNI-AL Belawan dan atas persetujuan dari keluarganya masing-masing dibawa ke rumah duka untuk disemayamkan.

Petugas medis dari Rumkit TNI-AL memastikan korban tewas akibat keracunan gas CO2.

Kepala Kepolisian Sektor (Polsek) Belawan, AKP AH Pulungan mengatakan, pihak kepolisian telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) untuk mengungkap penyebab kematian tiga orang pekerja galangan kapal itu.

"Aparat kepolisian telah melakukan olah TKP," katanya seraya menambakan hingga kini belum satu orang pun ditetapkan sebagai tersangka dari peristiwa itu. (PSO-197/A020/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011