Kairo (ANTARA News) - Sebanyak 30 pengusaha konstruksi Sudan saat ini berkunjung ke Jakarta untuk menjajaki kerja sama dengan mitra dari Indonesia.

Kunjungan para pengusaha konstruksi papan atas Sudan ke Indonesia itu terkait dengan pameran Indobuildtech di Jakarta yang berlangsung selama lima hari pada 22-26 Juni 2011, kata siaran pers KBRI Khartoum yang diterima ANTARA Kairo, Rabu.

Sebagian dari mereka adalah pengusaha yang tergabung dalam delegasi bisnis yang melakukan pertemuan dengan KADIN dan beberapa pengusaha besar di Indonesia pada April silam di Jakarta.

Sudan pasca referendum yang membuat negara terluas di Afrika ini terbagi menjadi dua negara, membuat negara itu semakin berbenah diri dan berfokus pada pembangunan prasarana terutama infrastruktur jalan, jembatan, sejumlah bandara dan pembangunan kota-kota baru.

"Hal itulah yang nampaknya mendorong para pengusaha Sudan tersebut untuk mencari peluang-peluang usaha di bidang konstruksi dan juga mencari partner-partner potensial di Indonesia," kata Duta Besar RI untuk Sudan dan Eritrea, Dr. Sujatmiko, dan menambahkan, Pameran Indobuildtech ini menjadi kesempatan yang baik bagi para pengusaha tersebut.

Terkait pameran itu, KBRI Khartoum menggandeng Sudan Construction Association (SCA) untuk menggalang para pengusaha kontraktor Sudan berkunjung ke Indonesia.

Menurut rencana, selain menghadiri Indobuildtech, para pengusaha tersebut juga mengunjungi pabrik keramik, beberapa pertokoan besar dan juga melihat perumahan di Jakarta dengan harapan akan memunculkan ide-ide yang lebih luas untuk bekerja sama dengan pengusaha-pengusaha Indonesia.

Delegasi juga akan dipertemukan dengan pengusaha-pengusaha Indonesia di bidang konstruksi dalam format one-on-one meeting, termasuk dengan BNP2TKI sebagai badan yang berperan dalam pengerahan tenaga kerja, katanya.

Dubes Sujatmiko pada Sabtu (18/6) pekan lalu menjamu para pengusaha Sudan tersebut di Wisma Duta untuk menjelaskan peluang-peluang usaha mereka jajaki di Indonesia.

"Kunjungan para pengusaha Sudan ini diharapkan berdampak positif bagi peningkatan nilai perdagangan, peluang tenaga kerja Indonesia, hingga promosi pariwisata dan seni budaya kedua negara," kata Sujatmiko.

Dalam berbagai kesempatan, Dr. Sujatmiko berulangkali menekankan bahwa bidang konstruksi di Sudan mempunyai arti strategis bagi Indonesia.

Langkah awalnya akan mendatangkan tenaga ahli konstruksi, arsitek dan tenaga terampil lainnya dari Indonesia dan kemudian impor bahan bangunan dari Indonesia, katanya. (M043/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011