Saya ingin dari master plan bisa kita lakukan paling tidak gelombang pertama pembangunan infrastruktur yang berkolerasi dengan penyerapan tenaga kerja.
Jakarta (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono berharap tiga sektor ekonomi yaitu infrastruktur, manufaktur, dan perkebunan dapat menyerap potensi pengangguran yang bisa muncul setelah diberlakukannya moratorium pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Arab Saudi per 1 Agustus 2011.

Dalam pengantarnya ketika membuka sidang kabinet paripurna membahas implementasi APBN 2011 dan RAPBN 2012 di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Jumat, Presiden mengatakan sektor infrastruktur termasuk gelombang pertama implementasi rencana induk percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi Indonesia (MP3EI) karena berpotensi menyerap banyak tenaga kerja.

"Awal Juli saya dan Wakil Presiden Boediono akan memimpin langsung komite MP3EI ini. Saya ingin dari master plan bisa kita lakukan paling tidak gelombang pertama pembangunan infrastruktur yang berkolerasi dengan penyerapan tenaga kerja," tuturnya.

Selain itu, Presiden juga menyebut sektor manufaktur sebagai salah satu andalan untuk menyerap tenaga kerja.

Kepala Negara pun meminta menteri terkait bersama kepala daerah untuk menangkap peluang investasi di bidang perkebunan karena cukup banyak tenaga kerja yang bisa ditampung dalam sektor tersebut.

Selain itu, Presiden juga berharap program Kredit Usaha Rakyat (KUR) dapat diperluas dan diperbaiki penyalurannya sehingga bisa mendongkrak pertumbuhan usaha mikro, kecil, dan menengah.

"Sebenarnya kalau semua ini dijalankan, pastilah lapangan kerja tercipta lebih banyak, dengan demikian keputusan moratorium tenaga kerja ada solusinya," ujarnya.

Sebelumnya, Presiden juga telah meminta para kepala daerah mulai dari tingkat provinsi sampai kabupaten/kota untuk memikirkan penciptaan lapangan kerja di daerah masing-masing guna menampung TKI yang sedianya akan bekerja di luar negeri.
(D013)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011