Waykanan, Lampung (ANTARA News) - Ketua LSM Forum Masyarakat Waykanan Bersatu Juanda Ariyanto mengharapkan aparat penegak hukum benar-benar menjalankan tugasnya seiring melonjaknya harga bahan bakar minyak (BBM).

"Harga di tingkat pengecer mencapai Rp15 ribu per liter dan mengungkit pengeluaran masyarakat seperti tarif ojek yang meningkat sekitar 100 persen," kata dia, di Blambanganumpu, Waykanan, Minggu malam.

Karena itu, lanjut dia, penegak hukum untuk benar-benar menjalankan fungsinya, artinya tidak pura-pura bekerja namun sebenarnya "bermain".

Langkah lain yang perlu dilakukan untuk mengatasi mahalnya harga bensin, tutur Juanda, biarkan pengecer bisa berjualan lagi karena mereka sangat tidak mungkin menaikan nilai jual setinggi saat ini sebab jika itu dilakukan tentu merusak pasaran mereka sendiri.

"Yang terjadi saat ini ialah banyak pihak bermain mencari untung ketika pengecer resmi yang punya izin dari kelurahan sampai dengan kepolisian dilarang untuk mengecor dengan jerigen. Tidak menutup kemungkinan pemilik kendaraan roda empat yang justru memanfaatkan itu untuk membeli bensin, jual kepada pengecer, kemudian beli lagi di SPBU," ujarnya.

Harga bensin di Kabupaten Waykanan meningkat tajam dari waktu ke waktu, dari Rp6 ribu per liter menjadi Rp8 ribu per liter kemudian merangkak menjadi Rp10 ribu dan saat ini di sekitar Gincing Kecamatan Rebangtangkas yang berjarak sekitar 60 km dari ibukota kabupaten Blambanganumpu mencapai Rp11 ribu sampai dengan Rp15 ribu per liter.

Beberapa pengecer di sekitar Blambanganumpu saat diwawancarai mengatakan naiknya harga bensin yang dijual kepada pembeli karena mereka tidak bisa membeli langsung dari SPBU, namun mereka dipasok oleh penjual seharga Rp8.500 per liter kendati harga bensin di SPBU tetap normal, yakni Rp4.500 per liter.

Sali, salah seorang tukang ojek di Blambanganumpu mengatakan dari stasiun Blambanganumpu sampai dengan pasar Pemda Waykanan yang berjarak sekitar 3 km saat ini tarifnya menjadi Rp5 ribu dari Rp3 ribu.

Adapun di sekitar Baradatu para pengojek memasang tarif Rp50 ribu untuk menuju Blambanganumpu yang berjarak sekitar 30 km, tarif sebelum ada lonjakan harga bensin berkisar Rp20 ribu sampai dengan 25 ribu.
(ANT-049/T013/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011