Kudus (ANTARA News) - Penilitan dua siswa SMA Negeri 2 Kabupaten Kudus, Jawa Tengah tentang manfaat yuyu sawah (Paratel-pusa maculata) setelah diolah menjadi ekstrak, ternyata bisa digunakan untuk mengobati penyakit yang sering menyerang hati ayam pedaging.

Menurut guru pembimbing di SMA Negeri 2 Kudus, Dwi Purbo Laksono, di Kudus, Rabu, penelitian yang dilakukan oleh dua orang anak didiknya yang masih duduk di kelas XI jurusan IPA, yakni Hafizhah Amajida dan Dian Mardianti membutuhkan waktu sekitar dua bulan.

Setelah membuahkan hasil, katanya, hasil penelitian tersebut diikutkan pada Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI) Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Peternakan Undip Semarang pada bulan Oktober 2010.

Hasilnya, kata dia, temuan tersebut mendapatkan hasil yang memuaskan, karena berhasil meraih peringkat ke lima dari ratusan peserta yang mengikuti lomba tersebut.

Hafizhah Amajida mengungkapkan, ide awal membuat ekstrak yuyu sawah berawal dari pengobatan alternatif menggunakan yuyu sawah terhadap penderita hepatitis.

Kemudian, lanjut dia, cara pengobatan tersebut diuji pada hewan ternak, berupa ayam pedaging.

Adapun komposisinya, yakni setiap 1,5 kilogram pakan ternak dicampur dengan 100 gram yuyu sebelum diolah menjadi ekstrak, terutama yang memiliki ukuran karapak sekitar 6x4 centimeter.

Pemberian makan pada ternak ayam, katanya, dicoba selama 34 hari.

Setelah 34 hari, katanya, ayam yang mendapatkan ekstrak yuyu disembelih dan diambil bagian hatinya untuk diperbandingkan dengan ayam yang tidak mendapatkan ekstrak yuyu.

"Hati ayam yang mendapatkan ekstrak yuyu terlihat lebih segar dan tidak banyak lemak. Sedangkan ayam yang tidak mendapatkan ekstrak tampil agak pucat dan banyak terdapat lemak," ujarnya.

Selain itu, lanjut dia, sel hati ayam yang mendapatkan ekstrak yuyu lebih utuh, dibandingkan tanpa ekstrak yuyu yang terlihat berkabut dan terlihat agak rusak dengan menggunakan alat mikroskop.

"Nantinya, kami akan melakukan uji coba pada hewan mamalia lainnya," ujarnya.(*)

(U.KR-AN/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011