Perubahan jadwal ini membuat saya bingung sehingga telat kerja
Bekasi (ANTARA Newsw) - Sejumlah pemakai jasa menyatakan kekecewaannya dalam uji coba ulang commuter line atau jalur penglaju yang berlangsung, di Stasiun Kereta Bekasi, Jawa Barat,Kamis.

"Saya sangat kecewa dengan KAI karena tidak ada sosialisasi terlebih dahulu bahwa akan dilakukan uji coba. Perubahan jadwal ini membuat saya bingung sehingga telat kerja," ujar salah satu pemakai jasa, Rina (33).

Pemakai jasa tujuan Tanah Abang, Jakarta Pusat itu mengaku hanya mengetahui pemberlakuan sistem jalur penglaju secara perdana akan berlangsung pada 2 Juli 2011. Namun secara tiba-tiba, petugas stasiun menerapkan sistem baru itu secara menyeluruh.

"Kalau pemberlakuan pada 2 Juli nanti saya tahu. Tapi kalau uji coba kali ini saya sama sekali tidak tahu," ujarnya.

Rina mengaku kebingungan untuk melanjutkan perjalanan ke tempat tujuan menggunakan sistem baru itu karena sosialisasi yang dianggap minim.

"Bagaimana ini, saya bingung harus ke Tanah Abang naik apa. Saya sudah telat sekali ke tempat kerja," ujarnya.

Terkiat penyesuaian tarif baru, kata dia, hal itu tidak terlalu dimasalahkan karena pemakai jasa memerlukan ketepatan waktu untuk tiba di tempat tujuan.

"Kalau sistem ini berhenti di setiap stasiun tentu memakan waktu. Lagi pula penurunannya hanya Rp1.000 saja bila dibandingkan tujuan Bogor. Lebih baik mahal sedikit tapinya tepat waktu," ujarnya.

Hal yang sama dikatakan salah satu pelanggan kereta ekspres, Simon (50). Menurut dia, PT KAI idealnya menyediakan tambahan jalur khusus bagi commuter line, sehingga tidak perlu ada pihak yang dikorbankan.

"Harusnya KAI tingkatkan pelayanan dengan menambah jalur baru untuk commuter line, bukannya menghilangkan sistem yang sudah baik pada kereta ekspres," katanya.

Menanggapi hal itu, Wakil Kepala Stasiun Bekasi, Dwi Effendi, membenarkan sejumlah keluhan dari para pemakai jasa akibat operasionalisasi commuter line.

"Mayoritas mereka hanya terkejut saja dengan uji coba kita hari ini. Padahal pemberitahuannya sudah kita lakukan jauh-jauh hari melalui media massa dan majalah dinding," ujarnya.

Dikatakan Dwi, antrian yang terjadi pada uji coba commuter line pukul 05.15 WIB sempat diwarnai antrian calon penumpang di loket pembelian karcis. Namun hal itu akibat kebingungan mereka terhadap penghapusan kereta ekspres.

"Calon penumpang masih ada yang bingung mempertanyakan kereta ekspres. Padahal kereta itu sudah kita hapus beberapa bulan lalu," demikian Dwi.
(ANT)

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2011