Jambi, 23/1 (ANTARA) - Diperkirakan pada enam tahun mendatang atau di tahun 2011, tutupan hutan daerah aliran sungai (DAS) Batanghari Provinsi Jambi diperkirakan hanya tinggal 10 persen, dan mengakibatkan kemerosotan seluruh aspek tata air secara drastis dialiran salah satu sungai terpanjang di Indonesia. "DAS Batanghari dengan luas 5 juta hektar lebih itu kini telah dikategorikan sebagai DAS kritis di Indonesia dan fungsi-fungsi hidrologi DAS tersebut terus mengalami kemerosotan yang menyebabkan terjadinya berbagai bencana," kata Sekretaris Pokja DAS Batanghari Ir Aswandi Idris Msi, di Jambi Senin (23/1). Banyak faktor yang menyebabkan penurunan fungsi hidrologi DAS terbesar kedua di Sumatera ini dan data dari dari "review" serta analisis yang dilakukan Pokja Monitoring dan Evaluasi DAS Batang Hari beberapa waktu lalu. "Selama satu tahun terakhir, disimpulkan penyebab penurunan fungsi hidrologi DAS Batanghari adalah dampak iklim ektrim, dampak deforestasi dan dampak kebun sawit," ungkap Idris. Dampak iklim ektrim yang dimaksud adalah perubahan iklim secara ektrim yang terjadi di wilayah tropis misalnya curah hujan di Kab. Kerinci pada tahun 1992 pernah tercacat 250 mm per hari dan hal ini terulang pada tahun 2002, padahal dalam kondisi biasa, curah hujan 250 mm ini terdistribusi dalam satu bulan. Jika curah hujan yang sewajarnya tertampung dalam satu bulan, tapi karena perubahan iklim yang ektrim menyebabkan curah hujan turun dalam satu hari dan dengan kondisi ini apapun tutupan lahan tidak mampu membendung luapan air permukaan, dan kemampuan tanah untuk menyerap air hujan juga telah sampai keambang batas masimum. Lebih lanjut dijelaskan Iswandi Idris bahwa kondisi saat ini akan menyebabkan terjadinya aliran permukaan yang sangat tinggi, dan mengangkut material yang berada dipermukaan tanah ke sungai serta pada gilirannya sungai tidak mampu lagi menampung jumlah luapan air, sehingga terjadilah banjir. Sedangkan penyebab lain berkurangnya fungsi hidrologi DAS Batanghari adalah laju deforestasi, dimana dari analisa citra Landsat tahun 2003 terlihat tutupan hutan di wilayah DAS Batang Hari terus menipis dan laju deforesatsi DAS Batanghari telah terjadi sejak tahun 1932. Pada tahun ini luas tutupan hutan (hutan lindung penyangga air) DAS Batanghari masih 4 juta hektar, pada tahun 2000 jumlah hutan yang ada tinggal 1,4 juta hektar dengan rata-rata deforestasi tahunan adalah 126,987 hektar. "Dengan itu bisa diperkirakan jumlah tutupan hutan DAS Batanghari pada tahun 2011 hanya tinggal 46.969 hektar atau kurang dari 10 persen dari luas DAS saat ini," kata Aswandi.(*)

Copyright © ANTARA 2006