Akibat nilai impor yang terus melonjak, surplus neraca perdagangan luar negeri Sumut - China semakin mengecil, meski pada kenyataannya ekspor Sumut ke negara itu juga meningkat.
Medan (ANTARA News) - Nilai impor Sumatera Utara dari China pada Mei 2011 terus naik hingga sebesar 19,75 persen dibandingkan realisasi periode sama 2010 yang masih 274,220 juta dolar AS.

"Meski masih di bawah nilai impor dari Singapura yang sebesar 438,012 juta dolar AS, tetapi diakui impor dari China itu terus naik atau sudah mencapai 328,388 juta dolar AS hingga Mei 2011," kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Suharno, di Medan, Jumat.

Pada Mei misalnya, nilai impor Sumut dari China itu juga masih tumbuh cukup besar atau 13,63 persen dari posisi April atau senilai 76,361 juta dolar AS.

Impor dari China mulai berupa produk makanan, minuman, mainan , pupuk hingga bahan baku penolong

Akibat nilai impor yang terus melonjak, surplus neraca perdagangan luar negeri Sumut - China semakin mengecil, meski pada kenyataannya ekspor Sumut ke negara itu juga meningkat.

Nilai ekspor Sumut ke China hingga Mei 2011 sebesar 334,579 juta dolar AS, sementara impor sedikit lebih kecil atau 328,388 juta dolar AS.

Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Sumut, Parlindungan Purba, mengatakan, nilai ekspor Sumut ke China yang naik itu terbantu dari ekspor minyak sawit mentah atau CPO dan karet.

"Volume ekspor ke China harus ditingkatkan juga karena tidak mungkin lagi bisa menghambat masuknya barang dari negara itu pascaera globalisasi dan ACFTA," katanya.

Untuk tidak lebih merugikan pengusaha produsen sejenis dari China itu, pemerintah harus menjaga agar barang ilegal jangan sampai masuk ke Sumut.

Barang ilegal bukan hanya mematikan pengusaha lokal, tetapi juga merugikan pemerintah karena tidak mendapat pajak dari barang tersebut, katanya.

(E016)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011