Makassar (ANTARA News) - Sekitar 20 rumah prajurit TNI AD di kompleks asrama TNI Lompobattang, Kelurahan Panambungan, Kecamatan Mariso, Makassar rusak berat dan ringan akibat diterjang angin puyuh, Senin siang sekitar pukul 11.00 Wita. Atap seng rumah-rumah sederhana itu terlepas bahkan sebagian rumah kehilangan dinding yang terbuat dari triplex sehingga tidak bisa didiami lagi. Namun tidak ada korban jiwa atau luka-luka dalam peristiwa ini. Krisna Syamsoni, salah seorang korban sekaligus saksi mata peristiwa itu mengatakan, saat berada di pekarangan rumah, ia melihat daun-daun pohon berputar-putar di udara karena angin yang kencang itu. "Saya panik dan langsung masuk ke dalam rumah untuk menyelamatkan anak saya dan di dalam rumah saya kaget suasana sudah terang benderang sebab atap rumah sudah terbangh dibawa angin," ujar ibu dua anak yang pegawai kesehatan Kodam VII/Wirabuana ini. Kala itu, lanjutnya, dia berpikir bahwa rumahnya akan roboh diterpa angin kencang dan panik saat mendengar deru tiupan angin seperti bunyi mobil truk. "Ketika saya lari keluar rumah, saya lihat seng, balok dan tripleks dinding beterbangan di udara," lanjutnya. Warga yang rumahnya rusak kemudian mendapat bantuan dari sesama anggota TNI dan tetangga terdekat untuk memperbaikinya dan saat berita ini diturunkan, umumnya para korban sudah bisa berteduh kembali di dalam rumah mereka. Selain merusak puluhan rumah, pohon-pohon besar juga tumbang dan tercabut dengan akarnya yang tidak kuat menahan tiupan angin yang cukup dahsyat. Beruntung tidak ada rumah yang terkena tumbangan pohon tersebut, ujarnya lagi. Angin kencang/puyuh ini juga menghantam sekitar 10 buah rumah di Kelurahan Bulurokeng, Kecamatan Biringkanaya, Makassar pada waktu bersamaan. Saat angin puyuh ini mengamuk, cuaca Kota Makassar mendung tanpa hujan dan cuaca kembali cerah pasca peristiwa tersebut.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006