Jakarta (ANTARA) - Bupati Karanganyar, Jawa Tengah Juliyatmono, mengatakan digitalisasi ikut memiliki peran mendorong investasi dan eksposur pariwisata serta branding produk lokal di daerah.

"Digitalisasi sangat penting untuk pariwisata, branding produk lokal, hingga investasi. Ini membutuhkan kerja sama dengan banyak pihak termasuk tenaga-tenaga di bidang teknologi," kata Juliyatmono dalam diskusi daring bersama MarkPlus, Jumat.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa pihaknya tengah merapikan pendataan pasar digital untuk produk lokal Karanganyar yang bahkan telah merambah pasar ekspor. Ia berharap, langkah itu dapat meraih pasar yang lebih luas lagi.

Dalam bidang pariwisata, Juliyatmono mengaku investasi di bidang ini cukup tinggi pertumbuhannya.

"Misalnya glamping, lalu tempat-tempat yang bersentuhan dengan agrowisata, kuliner di tengah sawah, itu banyak sekali (peminat dan investasinya)," jelas dia.

Baca juga: Digitalisasi mudahkan pasien untuk berkonsultasi

"Selain itu, homestay juga berkembang pesat. Masyarakat mendapatkan hasil, dan setiap rumah disewakan kepada pengunjung dari mana pun. Ini efisien, selain mendapatkan untung untuk masyarakat, pelancong juga bisa merasakan pengalaman wisata lokal," imbuhnya.

Juliyatmono menambahkan, digitalisasi juga menjadi kunci dalam mewujudkan program Karanganyar Life Centre Nusantara di tahun 2030. "Ini terus kita gelorakan, kita rangkai dan kita realisasikan pelan-pelan menuju 2030. Masterplan dan blueprint-nya sudah ada, termasuk kolaborasi dan kerja sama," paparnya.

"Ini akan terus kita jalankan termasuk membangun kultur masyrakat untuk siap menerima kehadiran siapa pun tanpa menghilangkan identitas kita di Karanganyar yang ramah dan sopan kepada siapa pun, sehingga (pelancong) senang dan terus datang ke Karanganyar, serta terus eksplor Karanganyar," imbuhnya.

Di sisi lain, Bupati Bangkalan, Jawa Timur R.Abdul Latif Amin Imron mengatakan, "Kami terbuka dengan investasi yang sangat dekat dengan masyarakat seperti pertanian dan perkebunan, serta cara peningkatan sektor ekonomi berbasis kemasyarakatan."

Baca juga: OJK sebut pinjaman fintech tumbuh 68,15 persen di 2021

Baca juga: Mercy Corps dan DANA dukung pemberdayaan pengusaha perempuan

Baca juga: BI: Nilai transaksi digital banking naik 45,64 persen pada 2021

Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022