Tahun lalu kita mengalami surplus beras sebanyak 62.405 ton. Kemungkinan tahun ini akan lebih baik lagi karena cuaca sudah mulai `bersahabat`, sedangkan tahun lalu cuaca masih ekstrim.
Malang (ANTARA News) - Kabupaten Malang, Jawa Timur, pada tahun ini (2011) diprediksi mengalami surplus beras lagi seperti tahun sebelumnya (2010).

Kepala Dinas Pertanian dan Perkebunan Kabupaten Malang Ir Purwanto, Selasa, mengatakan, pihaknya memprediksikan produksi gabah (beras) tahun ini akan lebih baik daripada tahun lalu, sehingga suplusnya juga semakin besar.

"Tahun lalu kita mengalami surplus beras sebanyak 62.405 ton. Kemungkinan tahun ini akan lebih baik lagi karena cuaca sudah mulai `bersahabat`, sedangkan tahun lalu cuaca masih ekstrim," katanya menambahkan.

Oleh karena itu, kata Purwanto, kondisi ketahanan pangan di Kabupaten Malang masih aman, meski saat ini ada kecenderungan harga beras mulai naik.

Produksi gabah kering di Kabupaten Malang pada tahun 2010 mencapai 450.685 ton dan kalau dikonversi menjadi beras bisa mencapai 282.917 ton.

Kebutuhan pangan (beras) penduduk Kabupaten Malang yang mencapai 2,4 juta sebanyak 222.512 ton per tahun, sehingga ada surplus beras sekitar 62.405 ton.

Hanya saja lanjutnya, produksi yang melimpah dan menjadikan Kabupaten Malang surplus beras, namun bukan berarti di daerah itu tidak ada kecenderungan kenaikan harga beras.

Selain harga beras mulai naik, katanya, harga gabah kering panen jenis IR 64 juga naik, dari harga Rp3.500/kg menjadi Rp3.700/kg, sehingga berimbas pada harga beras jenis yang sama (IR 64).

Ia mengakui, regulasi naik turunnya harga beras yang mengatur adalah Bulog. Oleh karena itu, Bulog juga harus melakukan pengawasan terhadap kenaikan harga beras di Kabupaten Malang.

Untuk menggenjot produksi padi di Kabupaten Malang, Dinas Pertanian dan Perkebunan setempat telah menggunakan pola tanam System of Rice Intensification (SRI) dan IP 400 yang dinilai lebih produktif karena bisa panen tiga kali dalam satu tahun.

Luas areal pertanian sawah di Kabupaten Malang saat ini seluas 46 hektar dengan kelompok tani sebanyak 1.583.

(E009)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011