Penyaluran BBM per hari untuk premium sebanyak 524 kiloliter dari kebutuhan sebanyak 503 kiloliter, dan solar sebanyak 276 kiloliter dari kebutuhan sebanyak 207 kiloliter per hari.
Bengkulu (ANTARA News) - Wira Penjualan Pertamina Depo Bengkulu Dhamba meminta aparat kepolisian membantu pengawasan SPBU untuk menghindari terjadinya penimbunan bahan bakar minyak oleh spekulan.

"Kami bertanggungjawab menyediakan dan mendistribusikan BBM tapi tidak berwenang menindak para penimbun jadi kami minta bantuan aparat kepolisian untuk mengawasi," katanya di Bengkulu, Selasa.

Hal itu dikatakannya usai menggelar rapat koordinasi dengan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika, Dinas Perindustrian dan Perdagangan di ruang Asisten II Sekretaris Provinsi Bengkulu.

Menurutnya, antrean panjang kendaraan di hampir seluruh SPBU juga disebabkan adanya isu kenaikan BBM per 1 Juli 2011 dan pembatasan pembelian.

"Padahal itu baru sebatas wacana dan belum ada keputusan menaikkan harga BBM dari pusat, jadi kami minta kepada masyarakat agar melakukan pembelian secara normal," jelasnya.

Dhamba mengatakan tidak ada kendala distribusi BBM ke Bengkulu meskipun kondisi alur masuk Pelabuhan Pulau Baai masih mengalami pendangkalan.

"Distribusi lewat jalur laut masih lancar dan tidak bermasalah, stok cukup untuk kebutuhan enam hari ke depan dan cukup untuk mengisi 32 SPBU," tambahnya.

Pasokan BBM untuk Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang dari Kota Lubuklinggau Sumatra Selatan juga lancar.

Terdapat empat SPBU yang mendapat pasokan BBM dari Lubuklinggau. Sementara untuk Kabupaten Muko- Muko dipasok dari Padang, Sumatra Barat.

Stok BBM per 4 Juli 2011 untuk premium terdapat sebanyak 2.437 kiloliter dan cukup untuk persediaan enam hari. Sedangkan BBM jenis solar sebanyak 1.333 kiloliter yang cukup untuk 4,5 hari dan minyak tanah sebanyak 861 kiloliter.

Sedangkan penyaluran per hari untuk premium sebanyak 524 kiloliter dari kebutuhan sebanyak 503 kiloliter, dan solar sebanyak 276 kiloliter dari kebutuhan sebanyak 207 kiloliter per hari.

"Jadi yang disalurkan sudah lebih banyak dari kebutuhan per hari, tapi masih terjadi antrean karena adanya isu kenaikan harga dan pembatasan pembelian padahal itu belum diputuskan," jelasnya.

Sebelumnya Kepala Kepolisian Daerah Bengkulu Brigjen Pol Burhanuddin Andi mengatakan belum menemukan indikasi penimbunan BBM menyusul antrean panjang kendaraan di seluruh SPBU.

Ia mengatakan untuk membantu kelancaran distribusi BBM tersebut sejumlah anggota kepolisian akan ditempatkan diseluruh SPBU untuk mengawasi.

"Jika ditemukan adanya penyimpangan pendistribusian BBM di SPBU akan ditindak tegas," katanya.




Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011