Cilegon (ANTARA News) - Wali Kota Cilegon, TB Iman Ariyadi mengimbau kepada pihak sekolah agar dalam pelaksanaan Masa Orientasi Siswa (MOS) yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini tidak diwarnai dengan kekerasan.

"Penyelenggaraan MOS yang akan dilakukan oleh sekolah-sekolah, saya harap tidak ada tindakan kekerasan. Sebab tindak kekerasan tidak ada hubungannya dengan kegiatan pengenalan sekolah," kata Wali Kota Cilegon, Kamis.

Dia menjelaskan, MOS dengan diwarnai kekerasan tidak mendidik juga bisa menimbulkan trauma kepada siswa baru.

"Kegiatan MOS merupakan wadah pengenalan pada lingkungan sekolah maupun pembinaan mental terhadap siswa itu sendiri, pelaksanaan MOS bukan ajang untuk saling menakut-nakuti, namun kegiatan itu dijadikan sebagai wadah untuk pengenalan terhadap lingkungan sebelum memasuki proses belajar waktu normal," ujarnya.

Pihak sekolah yang sedang melaksanakan MOS tidak lagi melakukan kegiatan yang berbau kekerasan. Akan tetapi, diharapkan kegiatan itu membawa manfaat positif bagi siswa maupun siswi yang akan memasuki lingkungan sekolah yang baru.

"Saya akan meminta kepada Dindik (Dinas Pendidikan) untuk memberikan sanksi tegas kepada sekolah yang kedapatan melakukan tindakan kekerasan selama MOS," katanya.

Kepala Dindik Cilegon Mukhtar Gozali menjelaskan, pihaknya telah memberikan imbauan kepada seluruh sekolah terkait MOS. "Jenis kegiatan selama MOS haruslah yang mampu memicu kreatifitas juga memberikan pesan moral bagi siswa baru," katanya.  (ANT152/Z002/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011