Palu (ANTARA News) - Petani di Sulawesi Tengah mulai sejahtera karena nilai tukar petani (NTP) pada Juni 2011 hampir 100 persen, yakni 99,82 persen, kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah, Ibram Syahboedin.

Dalam keterangannya di Palu, Minggu, Ibram menyebutkan, NTP pada Juni 2011 itu naik tipis sebesar 0,33 persen dibandingkan dengan nilai tukar pada bulan sebelumnya yang sebesar 99,49 persen.

"Jadi, secara pasti kesejahteraan petani Sulawesi Tengah mulai sejahtera," kata Ibram.

NTP adalah perbandingan indeks harga yang diterima petani terhadap indeks harga yang harus dibayarnya. Indeks harga itu ditentukan dalam persentase.

Namun demikian, NTP Sulawesi Tengah pada Juni yang sebesar 99,82 itu lebih rendah dibandingkan dengan NTP nasional yang sebesar 104,50 persen.

Kepala BPS Sulawesi Tengah itu juga menyebutkan, NTP pada Juni 2010 pada masing-masing subsektor, seperti tanaman pangan tercatat sebesar 83,77 persen, hortikultura (108,57 persen), tanaman perkebunan rakyat (103,06 persen), peternakan (98,56 persen), dan perikanan sebesar 112,32 persen.

Empat subsektor itu mengalami kenaikan dibandingkan bulan sebelumnya, kecuali subsektor hortikultura yang turun 1,02 persen dari bulan sebelumnya.

Ibram mengatakan, penurunan itu disebabkan merosotnya harga sejumlah komoditi pertanian di tingkat produsen, seperti harga cabe merah, terong, cabe hijau, durian, kacang tanah dan pepaya.

Sementara subsektor yang menempati peringkat tertinggi adalah perikanan yang mencapai 112,32 persen.

Tingginya NTP subsektor perikanan itu disebabkan pendapatan nelayan masih berada di atas tingkat pengeluaran, baik untuk konsumsi rumah tangga atau biaya produksi.
(T.R026/S027)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011