Makassar (ANTARA News) - Pemerintah pusat melalui PT Bio Farma (Persero) menargetkan penyelamatan lima juta balita per tahun dari serangan penyakit seperti polio dan campak hingga 2020.

"Kami memproduksi vaksin untuk penyelamatan balita sekitar lima juta per tahun. Semua vaksin ini sudah dianggarkan oleh pemerintah pusat kemudian didistribusikan ke seluruh pelosok negeri," ujar Direktur Utama Bio Farma, Iskandar, saat melakukan pertemuan Imunisasi Nasional Menyongsong Dekade Vaksin 2011-2020 di Makassar, Senin.

Ia mengatakan, angka kejadian beberapa penyakit pada balita masih cukup tinggi. Imunisasi merupakan salah satu upaya efektif dan efisien dalam mencegah serta memberantas penyakit.

"Prevalensi dari beberapa penyakit pada balita masih cukup tinggi. Misalnya pada infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) angka kejadiannya lebih dari 35 persen, pneumonia lebih dari tiga persen, dan campak sekitar 3,4 persen. Kondisi ini diketahui berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar 2007," katanya.

Imunisasi juga merupakan salah satu instrumen penting dalam pencapaian Millenium Development Goals (MDG`s) terutama untuk menurunkan tingkat kematian balita. Caranya dengan menurunkan angka kematian balita hingga dua per tiga selama 1990-2015.

Dengan demikian, ia mengemukakan, upaya yang berkelanjutan diperlukan dalam hal pengembangan vaksin baru atau perbaikan vaksin yang sudah ada dalam menanggulangi berbagai penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin melalui imunisasi.

Menurut dia, sebagai satu-satunya perusahaan vaksin dan antisera nasional diharapkan secara dini mengetahui informasi kebijakan Kementerian Kesehatan dalam program imunisasi nasional.

Melalui informasi tersebut, PT Bio Farma (Persero) diharapkan mampu mengantisipasi berbagai kebutuhan pasokan logistik vaksin dan alokasi penyerapan vaksin dari setiap provinsi untuk tahun berjalan.

"Juga dapat mengantisipasi kebutuhan vaksin untuk program non-rutin, seperti kampanye campak dan polio yang akan dilaksanakan 2011 secara dini," ungkapnya.

Pertemuan nasional imunisasi dilaksanakan sebagai realisasi kesepakatan pada World Health Assembly ke-64, yang diselenggarakan World Health Organization (WHO) pada April 2011. Pada pertemuan tersebut akan dibahas kesiapan seluruh negara di dunia dalam Dekade Vaksin 2011-2020

Sementara itu Dirjen Bina Kefarmasian dan Alat Kesehatan (Yanfar Alkes) Sri Indrawaty yang mewakili Menteri Kesehatan mengakui, pemerintah lebih fokus pada pencegahan daripada pengobatan.

"Kami sudah melakukan hal itu dari hulu. Kami ingin memaksimalkan seluruh potensi daerah sehingga tidak ada lagi kasus polio dan campak di Indonesia," katanya.
(T.KR-MH/N002)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011