Manado (ANTARA News) - Bank Indonesia (BI) Manado, Sulawesi Utara (Sulut), mengkhawatirkan letusan Gunung Soputan dan Lokon di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) berpotensi mendorong terciptanya inflasi Manado satu hingga 1,5 persen pada bulan Juli 2011.

"Letusan gunung Soputan di Minahasa Selatan yang terjadi beberapa waktu lalu serta gunung Lokon di Kota Tomohon yang sementara berlangsung berpotensi mengganggu distribusi bahan pokok," kata Pemimpin BI Manado, Ramlan Ginting, di Manado, Senin.

Gangguan terhadap distribusi bahan pokok tersebut, menurut dia, akan berdampak pada kenaikan harga, karena itu dikhawatirkan letusan kedua gunung berapi tersebut bakal mendorong inflasi cukup tinggi.

"Beberapa daerah sentra penghasil tanaman pangan terkena dampak abu gunung, nah bila terjadi kerusakan tanaman maka bukan tidak mungkin berdampak terganggunya suplai, ini akan mendorong harga dan pada akhirnya terjadi inflasi," kata Ramlan.

Selain gangguan suplai disebabkan kerusakan tanaman pangan, kata Ramlan, selama terjadinya erupsi akan mengganggu distribusi ke kawasan bencana, gangguan ini dapat berdampak pada harga mengalami kenaikan tinggi.

Faktor yang diperkirakan menjadi penyebab inflasi lainnya, menurut dia, yakni rencana kenaikan harga elpiji seusai kebijakan konversi dari minyak tanah berlangsung di Sulut.

Begitu juga kenaikan harga bahan bangunan khususnya semen yang terjadi belakangan ini akibat stok berkurang, merupakan salah satu yang akan menjadi pendorong inflasi, ujarnya.

Ia menilai, masih terus berlanjutnya kesulitan warga mendapatkan bahan bakar minyak (BBM) jenis premium dan solar bersubsidi, termasuk juga faktor yang akan memberi efek positif terhadap inflasi bulan ini.

"BBM yang serba terbatas, telah berdampak gangguan terhadap distribusi bahan kebutuhan rumah tangga, akibatnya terjadi kenaikan harga pada beberapa jenis barang," kata Ramlan.

Beruntung masih ada faktor yang bisa menahan laju inflasi (downward risk) di antaranya, masih terjaganya beberapa komoditas pangan strategis dan high based effect inflasi tahun lalu, kata Ramlan menambahkan.
(T.G004/R007)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2011