Pada Juni 2011, penjualan naik 21 persen menjadi 4,1 juta ton.
Jakarta (ANTARA News) - Penjualan semen domestik sepanjang semester pertama 2011 naik 15 persen menjadi 22,49 juta ton, didorong kuatnya permintaan dari sektor properti swasta dan proyek-proyek infrastruktur pemerintah.

"Pada Juni 2011, penjualan naik 21 persen menjadi 4,1 juta ton," ujar seorang analis CLSA, Di Shui, Rabu.

Menurut Di Shui, tiga produsen semen nasional yakni PT Semen Gresik Tbk, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk, dan PT Holcim Indonesia Tbk menguasai 87 persen pasar.

Di Shui menilai, keterbatasan kapasitas membuat Semen Gresik sulit mengimbangi lonjakan permintaan pasar.

Ia mencatat, kapasitas produksi BUMN semen itu mencapai 19 juta ton setahun. Sementara tingkat pemanfaatan kapasitas (utilisasi) sudah mencapai 97 persen.

"Tambahan kapasitas baru akan terjadi pada kuartal II 2012, menyusul tuntasnya pembangunan pabrik baru," kata dia.

Di sisi lain, Di Shui mengatakan, penjualan domestik Holcim naik 30 persen menjadi 3,48 juta ton.

Pada Mei dan Juni lalu, Holcim tidak membukukan ekspor, menandakan pemanfaatan kapasitas nyaris penuh.

Sementara penjualan Indocement, masih kata dia, naik 14,5 persen menjadi 7 juta ton. Utilisasi Indocement merupakan yang terendah dibanding Semen Gresik dan Holcim di level 87 persen.

"Indocement menjadi eksportir semen terbesar pada bulan lalu dengan kontribusi 76 persen. Volume penjualan terak semen Indocement mencapai 50 ribu ton," kata dia.
(ANT-258)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011