Jakarta (ANTARA) - Ini boleh disebut pertemuan David dan Goliaht karena dari banyak perspektif, Kamerun dan Gambia bagaikan bumi dan langit, dari kiprah sampai peringkat.

Menurut peringkat terbaru FIFA, Kamerun saat ini berperingkat 50 dunia, sedangkan Gambia berperingkat 150 dunia.

Kamerun sudah lima kali menjuarai Piala Afrika dan dua kali runner up, selain beberapa kali tampil dalam putaran final Piala Dunia. Sebaliknya Gambia baru kali ini tampil dalam putaran final Piala Afrika.

Tetapi bola itu bundar, apa pun bisa terjadi. Sekalipun medioker, selama fase grup sampai 16 besar, Gambia tak terkalahkan dan memiliki catatan sama dengan Kamerun. Keduanya menggenggam bekal tiga kali menang dan sekali seri sebelum mengarungi babak perempatfinal Piala Afrika 2021.

Baca juga: Setengah lusin orang meninggal pada kerumunan di stadion Piala Afrika

Jadi, tetap saja pertandingan pertama perempatfinal Piala Afrika yang sempat tertunda satu tahun antara tuan rumah Kamerun dan debutan Gambia ini akan menarik sekali untuk diikuti.

Kamerun menjadi favorit kuat juara edisi 2021 ini, sekalipun perjalanannya tidak terlalu mulus kecuali saat menghancurkan Ethiopia dengan skor 4-1 pada pertandingan fase grup.

Aset terbesar Kamerun adalah striker Vincent Aboubakar yang sejauh ini menjadi pencetak gol terbanyak Piala Afrika 2021 dengan enam gol dari empat pertandingan.

Penempatan posisi dan penyelesaian klinis Aboubakar yang terampil membuat pemain ini menjadi ancaman konstan untuk lini pertahanan Gambia.

Baca juga: Gambia jungkalkan Guinea dalam 16 besar Piala Afrika

Mitra serang Aboubakar, Karl Toko-Ekambi, berada pada urutan kedua dalam daftar pencetak gol terbanyak turnamen ini setelah mengemas tiga gol dalam empat penampilan.

Kreativitas dan kerja sama tim yang kuat bersama Aboubakar membuat dia berbahaya sekalipun tanpa bola.

Mereka juga diuntungkan sebagai tim yang bermain di kandang sendiri, terlebih para pendukung Kamerun menciptakan atmosfir yang mengintimidasi lawan mereka.

Namun Kamerun pernah disulitkan oleh tim-tim kejutan seperti Cape Verde dan Kepulauan Comoros pada laga 16 besar padahal hampir sepanjang laga bermain dengan sepuluh orang setelah salah satu pemainnya diusir keluar lapangan pada menit ketujuh babak pertama.

Sebaliknya debutan Gambia terampil memanfaatkan status underdog yang justru bisa mengejutkan siapa pun sampai bisa menaklukkan Tunisia dan kemudian Guinea. Di sini, striker mereka, Musa Barrow, menunjukkan bakat khusus dalam bagaimana memanfaatkan kesalahan lawan.

Oleh karena itu status tuan rumah dan predikat favorit juara yang disandang Kamerun tidak akan membuat silau Gambia.

Gambia menikmati debut sensasionalnya dalam turnamen ini. Tiga kali menang dan clean sheet dalam tiga dari empat pertandingan terdahulunya harus diperhitungkan oleh tuan rumah Kamerun.

Baca juga: Tim-tim yang lolos ke perempatfinal Piala Afrika 2021

Perjalanan kedua tim

Meskipun menjadi tim berperingkat paling rendah dalam Piala Afrika 2021, Gambia pantas berada dalam pacuan panas mencapai semifinal.

The Scorpions mengawali fase grup dengan menang 1-0 atas Mauritania pada 12 Januari, sebelum mengimbangi 1-1 Mali empat hari kemudian.

Tim asuhan Tom Saintfiet itu juga menuntaskan fase grup secara mengesankan setelah menumbangkan Tunisia 1-0 berkat gol yang dimuat Ablie Jallow pada menit terakhir laga.

Ternyata kemenangan atas Tunisia itu berlanjut dalam 16 besar ketika meruntuhkan Guinea juga dengan 1-0 berkat gol striker Bologna, Musa Barrow.

Tetapi kali ini lawan yang dihadapi Gambia adalah si favorit juara dan tuan rumah turnamen, Kamerun, yang bakal mendapatkan kekuatan lebih dari "pemain ke-12", yakni penonton.

Baca juga: Mali dan Gambia tutup penyisihan Grup F dengan kemenangan

The Indomitable Lions juga tak terkalahkan selama fase grup setelah menang berturut-turut melawan Burkina Faso dan Ethiopia sebelum ditahan imbang 1-1 oleh Cape Verde.

Tapi tim asuhan Toni Conceicao nii sempat kesulitan menjebol gawang tim kecil Kepulauan Comoros, yang tak saja harus bermain dengan sepuluh pemain hampir sepanjang laga, tetapi juga menipis kekuatannya setelah sejumlah pemain absen karena karantina virus corona.

Tetapi Kamerun sudah pasti belajar dari kesalahan-kesalahan sebelumnya. Dua pemain maut mereka, Karl Toko Ekambi dan Vincent Aboubakar yang membuat dua gol saat menang 2-1 atas Kepulauan Comoros, pasti masuk lapangan dengan motivasi lebih.

Kamerun juga masuk lapangan dengan bekal catatan tak terkalahkan dalam delapan pertandingan terakhirnya pada semua kompetisi, yang tujuh di antaranya berupa kemenangan. Terakhir kali mereka kalah terjadi September lalu ketika ditaklukkan 1-2 oleh Pantai Gading pertandingan kualifikasi Piala Dunia Qatar 2022.

Baca juga: Kamerun ke perempat final setelah susah payah tekuk 10 pemain Comoros

Kabar tim dan prediksi susunan pemain

Gambia tak akan diperkuat Yusupha Njie setelah penyerang berusia 28 tahun itu diganjar kartu merah saat pertandingan 16 besar melawan Guinea.

Ablie Jallow juga diragukan siap memperkuat The Scorpions setelah pemain depan Metz itu tertatih-tatih keluar lapangan saat laga melawan Guinea karena cedera. Ini artinya Ebrima Colley kembali masuk sebelas pemain pertama.

Demikian juga Noah Sonko Sundberg yang absen melawan Guinea karena cedera ringan. Bek berusia 25 tahun ini pun kemungkinan absen.

Barrow yang mencetak gol kemenangan saat melawan Guinea sudah terlibat dalam semua dari empat gol Gambia dalam turnamen ini. Pemain Bologna itu bakal sangat diawasi Kamerun.

Baca juga: Burkina Faso incar final Piala Afrika untuk gembirakan rakyat
Baca juga: Menang adu penalti, tim kejutan Guinea Ekuatorial ke perempatfinal


Dari kubu Kamerun, penampilan Vincent Aboubakar sejauh ini terus mengkilap. Penyerang berusia 30 tahun itu kembali akan menjadi ujung tombak serangan Kamerun.

Mantan pemain Porto ini memecahkan rekor Samuel Eto'o sebagai pemain Kamerun pertama yang mencetak gol dalam empat pertandingan AFCON berturut-turut.

Kamerun juga tak akan banyak mengubah susunan pemainnya. Mereka juga akan kembali memasang Ekambi, Andre Zambo Anguissa, Martin Hongla dan Nicolas Moumie Ngamaleu di lini tengah.

Gambia (4-3-3): Modou Jobe; Po Modou Jagne, Omar Colley, Bubacarr Sanneh, James Gomez; Sulayman Marreh, Ebou Adams, Ebrima Darboe; Ebrima Colley, Musa Barrow, Momodu Ceesay

Kamerun (4-4-2): Andre Onana; Collins Fai, Harold Moukoudi, Michaerl Ngadeu, Nouhou Tolo; Martin Hongla, Andre Zambo Anguissa, Nicolas Moumi Ngamaleu, Karl Toko Ekambi; Vincent Aboubakar, Eric Maxim Choupo-Moting

(Dari berbagai sumber)

Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2022