Jakarta (ANTARA News) - Tren media sosial di Indonesia saat ini sangat membutuhkan pengukuran yang cepat dan akurat, sehingga sebuah perusahaan yang ingin memperkenalkan merek dan produk secara cepat memerlukan jasa pengukuran yang tepat, kata Chairman Frontier Consulting Group, Handi Irawan.

Handi mengemukakan hal tersebut dalam diskusi dan pengenalan Frontier yang telah mengakuisisi saham Mediawave (perusahaan software pengukuran media sosial), di Jakarta, kemarin.

Menurut Handi, banyak perusahaan Indonesia yang masih ragu untuk berinvestasi dalam media sosial karena kesulitan untuk melakukan pengukuran. "Padahal, dewasa ini hampir semua perusahaan terkemuka di dunia sudah menggunakan 'social media measurement'," ujarnya.

Kendala pengukuran media sosial di Indonesia, katanya, dalam hal bahasa. Sebelum adanya Mediawave, tidak ada vendor 'social media monitoring' yang bisa melakukan pengukuran media sosial dalam bahasa Indonesia.

Pengukuran fundamental seperti "positive, neutral atau negative mentions" dilakukan dengan menangkap semua percakapan konsumen di media sosial, seperti di Facebook dan Twitter serta media lainnya seperti portal berita, video, foto dan lain-lain di Indonesia.

"Pengukuran dilakukan secara terus-menerus sehingga perusahaan mampu melacak pergerakan naik-turunya kekuatan sebuah merek. Yang lebih penting, pengukuran dilakukan secara 'real-time' sehingga informasi yang didapat selalu aktual," katanya.

Handi menegaskan, bagi Indonesia yang memiliki pengguna Facebook sebesar 38 juta orang per Juli 2011 (nomor 2 di dunia) dan Twitter sekitar 10 juta orang (nomor 5 di dunia), maka media sosial akan mempercepat perubahan citra suatu merek atau perusahaan.

"Kehebatan media sosial adalah kemampuan pelanggan yang aktif terlibat dalam membuat konten, sehingga perusahaan akan memiliki kesempatan untuk lebih melibatkan pelanggan dan mengajak pelanggan menjadi 'active endorser' atau disebut 'earned media'," katanya.

Handi menambahkan, bagi para CEO, pesannya jelas. Perusahaan harus membangun budaya untuk semakin terbuka dan semakin dekat dengan para pelanggannya. Media sosial akan membuat perusahaan semakin transparan dan mudah dimonitor.

"Perusahaan-perusahaan global dunia sudah mulai menyadari kekuatan media sosial guna membangun citra perusahaannya," ujarnya.(*) 

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011