Jakarta (ANTARA) - Tunisia mengarungi kancah Piala Afrika edisi yang sempat tertunda satu tahun akibat pandemi dengan menggenggam bekal sebagai salah satu favorit juara karena tak terkalahkan selama kualifikasi turnamen sepakbola sebenua Afrika tersebut.

Selain itu manajer mereka, Mondher Kebaier, sudah berikrar untuk membawa tim asuhannya mencapai level paling tinggi.

Namun penampilan pertama mereka pada fase grup Piala Afrika 2021 tidak meyakinkan karena menyerah kepada Mali dalam laga yang diwarnai oleh keputusan-keputusan yang aneh yang dibuat wasit, termasuk mengakhiri permainan ketika waktu belum menunjukkan 90 menit.

Baca juga: Preview perempat final Piala Afrika: Kamerun vs Gambia

Elang Kartago lalu bangkit dengan menelan tim liliput Mauritania dengan skor besar 4-0. Tapi bencana kembali terjadi manakala debutan Gambia secara mengejutkan menumbangkan Tunisia sehingga sempat memupus harapan lolos ke babak berikutnya.

Beruntung Tunisia lolos ke 16 besar sebagai salah satu tim urutan ketiga terbaik yang berhak masuk fase gugur.

Tunisia tak membuang kesempatan yang tak datang dua kali itu dengan melibas tim tangguh Nigeria yang merupakan satu-satunya tim yang memenangi semua dari tiga pertandingan fase grup putaran final Piala Afrika edisi ini.

Tunisia menyingkirkan Elang Super dengan kemenangan tipis 1-0. Nigeria terpaksa bermain dengan sepuluh orang karena Alex Iwobi diganjar kartu merah pada menit ke-66.

Baca juga: Burkina Faso incar final Piala Afrika untuk gembirakan rakyat

Kini juara Piala Afrika 2004 dan runner-up edisi 1965 dan 1996 itu ditantang Burkina Faso dalam perempatfinal.

Burkina Faso sendiri bulan lawan sembarangan karena lumayan sering mengikuti putaran final Piala Afrika, sebanyak sebelas kali termasuk tahun ini. Pencapaiannya pun lumayan bagus karena pernah menjadi runner up Piala Afrika 2013 dan peringkat ketiga Piala Afrika 2017.

Namun perjalanan Burkina Faso ke perempatfinal juga tidak melalui proses yang mulus.

Sekali kalah, sekali menang dan dua kali seri termasuk pada 16 besar ketika akhirnya harus dilanjutkan dengan adu penalti untuk mengalahkan Gabon.

Sekalipun bercatatan relatif lebih baik ketimbang Tunisia, Burkina Faso masuk arena tidak dalam posisi favorit memenangkan laga perempatfinal menghadapi Tunisia yang kembali menjadi salah satu favorit juara Piala Afrika edisi Kamerun itu.


Selanjutnya: Perjalanan ke delapan besar

Editor: Aditya Eko Sigit Wicaksono
Copyright © ANTARA 2022