Kajian Indonesia membuat Duta Besar Joelianto layak mendapatkan penghargaan itu.
Yogyakarta (ANTARA News) - Duta Besar Indonesia untuk Australia Primo Alui Joelianto meraih penghargaan sebagai Guru Besar Kehormatan di Universitas Murdoch, karena komitmennya memperkuat hubungan Australia dengan Indonesia.

Rektor Universitas Murdoch Prof Gary Martin dalam siaran persnya, Jumat, menyebutkan pengangkatan seseorang menjadi guru besar kehormatan merupakan tanda kehormatan sekaligus penghargaan atas peranan dan sumbangan seseorang pada masa lalu, sekarang, dan masa yang akan datang bagi kemajuan serta perkembangan universitas dalam bidang tertentu.

"Kajian Indonesia membuat Duta Besar Joelianto layak mendapatkan penghargaan itu," katanya.

Ia mengatakan Indonesia merupakan salah satu fokus penelitian dan pengajaran di Universitas Murdoch.

"Pusat penelitian kami mengkaji Asia Tenggara serta Asia Timur, dan saat ini sedang melakukan penelitian mengenai Indonesia," katanya.

Menurut dia, Universitas Murdoch di Australia Barat akan menyerahkan penghargaan tersebut secara simbolis kepada Primo Alui Joelianto pada 21 Juli 2011 di aula Kim E Beazley Universitas Murdoch.

"Sebagai tanda pengangkatan, Duta Besar Joelianto akan memberikan ceramah umum bertema kebijakan luar negeri Indonesia dan hubungan bilateral Australia-Indonesia di Universitas Murdoch, Perth," katanya.

Menurut dia, Duta Besar Joelianto merupakan diplomat terkemuka.

"Beliau berusaha dengan sungguh-sungguh, dan tidak kenal lelah memajukan hubungan Australia-Indonesia," katanya.

Ia mengatakan langkah Joelianto memajukan hubungan kedua negara itu, dimulai sejak duta besar tersebut menjabat Direktur Jenderal Asia Pasifik, Afrika, dan Direktur Urusan Asia Timur, Pasifik dan Timur Tengah.

"Sejak diangkat sebagai duta besar di Canberra pada Maret 2009, Joelianto terusberupaya memperkuat hubungan kedua negara," katanya.

Ia mengatakan melalui pengangkatannya sebagau guru besar kehormatan tersebut, Australia berharap kerja sama antarkedua negara semakin kuat di berbagai bidang.

"Penghargaan yang jarang diberikan itu kelak bisa menjadi simbol kerja sama antarkedua negara," katanya.

Menurut dia, Australia memiliki perhatian besar terhadap kajian bidang Asia Tenggara, khususnya Indonesia.

"Guru Besar dalam bidang kajian Asia Tenggara David T Hill menjadi koordinator program studi di universitas mitra di Indonesia bagi mahasiswa dari seluruh Australia," katanya.

Ia mengatakan Prof Hill merupakan anggota dewan Institut Australia-Indonesia yang memotori lokakarya nasional mengenai masa depan Bahasa Indonesia di universitas- universitas Australia, yang akan berlangsung di kampus Murdoch.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011