Padang (ANTARA News) - Kantor Wilayah Kementrian Agama Sumatera Barat menyebutkan berdasarkan data astronomi pada Sabtu 16 Juli 2011 pukul 16:27 WIB menjadi patokan bagi penentuan arah kiblat di seluruh wilayah Sumbar.

"Pada Sabtu 16 Juli 2011 pukul 12:27 Waktu Arab Saudi (WAS) bertepatan dengan pukul 16:27 Waktu Indonesia Barat (WIB), jadi kaum muslimin dapat menentukan arah kiblat melalui bayang-bayang benda yang tegak lurus, di sekitarnya," kata Kepala Bidang Urais Marzuki yang diwakilkan Kabag Humas Kanwil Kemenag Sumbar M. Rifki saat acara peluncuran Imsyakiyah Ramadhan 1432 Hijriah oleh Pengurus Wilayah Muhammadiyah Sumbar di Jalan Sawahan, Padang, Sabtu.

Ia menjelaskan, arah kiblat dapat diketahui pada saat mensejajarkan bayang-bayang di belakang benda. Maka arah yang membelakangi bayang-bayang tepat pada pukul 16:27 WIB itu adalah arah kiblat.

Ia mengatakan, pukul 16:27 WIB matahari tepat di atas Ka`bah sehingga bayang-bayang semua benda yang berdiri tegak mendapat cahaya matahari dimana saja.

"Apabila di panjangkan, maka arah yang membelakangi bayangan benda itu, akan menuju ke arah Ka`bah di Makkah Al-Mukarramah," katanya.

Ia melanjutkan, bagi kaum muslimin yang akan menentukan arah kiblat pada Masjid dan Mushalla yang akan didirikan atau mengetahui kebenaran arah kiblat yang telah digunakan sebelumnya, dapat memanfaatkan moment tersebut.

Teknis yang harus dilakukan yakni, pertama; mencocokkan jam yang akan digunakan dengan jam waktu RRI atau Telkom (103) atau Telkomsel (301).

Kedua; dirikan sebuah benda dengan tegak lurus pada bidang datar. Ketiga; pada waktu yang telah ditentukan yakni pukul 16:27 WIB, garislah bayang-bayang dari benda yang mendapat sinar matahari.

Selanjutnya, dari arah yang membelakangi bayang-bayang benda itu, kaum muslimin dapat menemukan arah kiblat, yang apabila dipanjangkan akan menuju lurus ke Ka`bah, Makkah Al-Mukarramah.

Sementara itu, Anggota Tarjih dan Badan Hisab Rukyat Sumatera Barat Firdaus A.N mengatakan, peristiwa posisi matahari berada tepat di atas ka`bah berlangsung hanya dua kali tiap tahun.

"Sebelumnya pada 28 Mei 2011 pukul 16:18 WIB, posisi matahari juga tepat di atas Ka`bah," katanya.

Ia menyebutkan, peristiwa posisi matahari tepat di atas Ka`bah itu berlangsung pada sore hari di wilayah Indonesia khususnya Waktu Indonesia Barat (WIB), namun tepat tengah hari Waktu Arab Saudi (WAS).

Ia menjelaskan, secara teknis astromomi pada tanggal 28 Mei pukul 16:18 WIB dan 16 Juli pukul 16:27 WIB merupakan saat matahari sedang berkulminasi atas Ka`bah, matahari mempunyai deklinasi yang sama dengan lintang Ka`bah.

"Jadi deklinasi matahari 21 derajat 25 menit, sedangkan lintang Ka`bah 21 derajat 25 menit lintang utara," katanya.(*)
(ANTARA)



Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011