Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menyebutkan ada 15 proyek investasi senilai 1,57 miliar dolar AS atau setara Rp22,8 triliun yang rampung pada 2021 lalu.

Deputi Operasi SKK Migas Julius Wiratno mengapresiasi upaya kontraktor kontrak kerja sama atau KKKS yang telah bekerja keras menyelesaikan proyek hulu migas meski dalam situasi pandemi COVID-19.

"Pembatasan mobilitas pekerja dan peralatan tidak menyurutkan tekad agar proyek bisa diselesaikan sesuai target di 2021," kata Julius dalam keterangan di Jakarta, Senin.

Sepanjang 2021 terdapat penambahan kapasitas produksi minyak dan gas dari kelima belas proyek yang telah onstream tersebut.

Julius mengatakan tambahan produksi minyak tercatat sebesar 18.468 ribu barel per hari (BOPD) dan tambahan kapasitas produksi gas sebesar 746 miliar kaki kubik per hari (MMSCFD).

Proyek hulu migas yang telah rampung tersebut, di antaranya North Area Jindi South Jambi Block B, EOR Jirak Pertamina EP, SP Bambu Besar (Asso) Pertamina EP, dan suplai gas ke Kilang V Pertamina Hulu Mahakam.

Selain memberikan kontribusi terhadap peningkatan produksi minyak dan gas bumi, proyek yang rampung itu juga memberikan dampak berganda berupa menggerakkan industri penunjang hulu migas dan penyerapan tenaga kerja.

SKK Migas menargetkan jumlah proyek yang rampung mencapai 12 proyek besar dengan perkiraan investasi sebesar 1,35 miliar dolar AS atau setara Rp19,6 triliun pada tahun ini.

Sebanyak 12 proyek itu diperkirakan dapat memberikan tambahan kapasitas produksi minyak sebesar 19.000 BOPD dan tambahan kapasitas produksi gas bumi sebanyak 568 MMSCFD.

"Melihat capaian 2021, kami optimistis target proyek hulu migas yang onstream di tahun 2022 dapat dicapai," ucap Julius.

Baca juga: Kementerian ESDM tawarkan 12 blok migas pada 2022

Baca juga: Industri hulu migas jadwalkan ulang ekspor empat kargo gas alam cair

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022