Havana (ANTARA News/AFP) - Presiden Venezuela Hugo Chavez, yang berada di Kuba, Ahad, untuk memulai perawatan kemoterapi bagi penyakit kankernya, menyampaikan optimisme mengenai hasilnya dan mengatakan bahwa sekarang "waktunya untuk hidup".

Ia disambut di bandara oleh Presiden Raul Castro dan Menlu Bruno Rodriguez ketika ia tiba Sabtu malam.

"Ini bukan waktu untuk mati, ini waktu untuk hidup," kata Chavez di Karakas sebelum keberangkatannya, menurut seorang wartawan AFP. "Saya akan pergi selama beberapa hari tapi saya tidak mengucapkan selamat tinggal ... saya akan kembali lebih baik."

Presiden yang berusia 56 tahun itu memberikan pidato yang disiarkan televisi sebelum meninggalkan Karakas, dan mengatakan ,"Saya harus mengatakan saya optimistis. Saya tak pernah mencintai hidup seperti saya mencintainya sekarang."

Ia menuturkan bahwa sejak pengangkatan tumor "sampai hari ini, tidak ada sel kanker yang telah dideteksi di tubuh saya". Itu pengungkapan yang jarang mengenai penyakit yang para pengeritiknya keluhkan telah presiden itu sembunyikan dengan rapat.

Chavez, yang disertai oleh puterinya, Rosa, telah dilepas di bandara oleh sebagian besar menteri negaranya. Berapa lama ia akan berada di Kuba belum diketahui.

Pada Jumat, Chavez minta izin kepada Majelis Nasional untuk pergi ke Kuba guna meneruskan perawatan setelah operasinya pada 20 Juni di Havana, ketika tumor kanker telah ditemukan dan diangkat dari bagian tubuh, pada panggulnya.

"Saya akan melakukan perjalanan ke Havana untuk memulai apa yang kami telah katakan sebagai tahap kedua dari proses pemulihan yang lambat dan kompleks, yang akan berjalan baik," kata Chavez.

Meskipun Majelis Nasional dengan suara bulat menyetujui permintaan perginya, yang dibutuhkan bagi presiden untuk meninggalkan negaranya selama lebih dari lima hari, beberapa pemimpin oposisi menyatakan tidak konstitusional bagi Chavez untuk terus menjalankan wewenang eksekutif dari Kuba.

"Ketika presiden meninggalkan negara ini, wakil presiden harus mengambil peran eksekutif pemimpin itu. Itu tugas mereka," kata anggota parlemen dari oposisi Hiram Gaviria.

"Kesehatan negara ini harus ditempatkan di atas kesehatan presiden. Kita harus serius. Kami yakin ia tidak akan mengadakan kantor di Havana," ujar anggota lain parlemen dari oposisi Carlos Berrizbeitia.

Tapi anggota lain parlemen mengatakan Chavez akan meneruskan peran kepala eksekutifnya, karena ia memiliki kemampuan mental dan fisik untuk melakukannya.

"Kami tidak memiliki keraguan sedikitpun bahwa presiden -- apakah ia di Kuba atau di Rusia -- akan tetap pemimpin republik Bolivaria kita," kata anggota parlemen Diosdado Cabello, pendukung Chavez.

Presiden itu mengatakan ia akan menyerahkan kekuasaan penuh presidennya pada Wakil Presiden Elias Jaua hanya "jika saya merasa kemampuan saya terganggu". Chavez telah mengeluarkan dekrit yang memberi Jaua dan Menteri Keuangan Jorge Giordani beberapa kekuasaan administratif dan ekonomi.

Chavez, yang berkuasa sejak 1999, adalah calon partainya untuk pemilihan presiden pada 2012, ketika ia akan mengusahakan masa jabatan enam tahun ketiga berkuasa. Pada Sabtu, para pendukungnya menuduh musuh-musuh politiknya mendorong kudeta.

Para pengkritik presiden telah minta perincian mengenai kankernya dan juga jawaban mengapa ia tidak dirawat di Venezuela, tempat pemerintah mengatakan mereka telah menciptakan sistem perawatan kesehatan yang berkualitas.

Pemerintah Venezuela tidak menjelaskan keadaan kanker Chavez atau memberikan perincian lain mengenai penyakitnya.

Kuba, rezim satu partai komunis satu-satunya di Amerika, adalah sekutu regioal terdekat Chavez.
(S008)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011