Banda Aceh (ANTARA News) - Para pelaku usaha berharap kisruh masalah pemilihan kepala daerah (Pilkada) gubernur/wakil gubernur, wali kota/wakil wali kota dan bupati/wakil bupati di Aceh jangan sampai menganggu iklim investasi di provinsi itu.

"Kami mengkhawatirkan iklim investasi akan terganggu jika tidak ada upaya untuk meredam suhu politik yang memanas menjelang Pilkada ini," kata Ketua DPD Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Aceh Fakhrizal Murphy, di Banda Aceh, Senin.

Karena, katanya, situasi keamanan Aceh yang semakin membaik pascakonflik bersenjata itu masih ada para investor meragukan berinvestasi di provinsi ujung paling barat Indonesia itu.

"Artinya, dalam situasi keamanan yang membaik pascakonflik, masih ada juga investor meragukannya, apalagi saat ini suhu politik dari hari ke hari memanas menjelang Pilkada," katanya menambahkan.

Untuk itu, Fakhrizal mengimbau semua pihak khususnya para pimpinan partai politik yang menolak Pilkada diikuti dari calon independen, maupun dari pro jalur perseorangan (independen) agar menahan diri.

"Jangan sampai pro dan kontra itu berujung kepada penciptaan situasi tidak kondusif apalagi mengarah pada ancaman ketidakstabilan keamanan di Aceh," katanya menjelaskan.

Para elit politik juga tidak menjadikan momen Pilkada dengan mengorbankan keinginan dari masyarakat, misalnya upaya penundaan pelaksanaan suksesi kepemimpinan, ujar Fakhrizal.

Selain itu, ia berharap kisruh politik di Aceh agar mendapat perhatian serius dari Pemerintah Pusat. "Jakarta perlu campur tangan untuk mencari solusi yang arif dan bijaksana, sehingga dapat menurunkan eskalasi politik di Aceh," tambah dia.

Seperti diberitakan sebelumnya, sejumlah pimpinan partai politik nasional dan lokal menggalang kekuatan untuk mendesak penundaan pilkada Aceh yang dijadwalkan pada awal Nopember 2011.

Sementara para pendukung bakal calon gubernur/wakil gubernur dan 17 bupati/wali kota serta para wakilnya juga menggalang kekuatan agar Pilkada tidak ditunda serta memasukkan klausul jalur perseorang maju ke Pilkada tersebut.

(A042)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011