komitmen BSI terhadap pengembangan sektor UMKM tidak akan luntur dan kami akan terus menyalurkan pembiayaan UMKM kepada target nasabah yang sehat dan sustain,
Jakarta (ANTARA) - PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) di tahun pertama sejak merger pada Februari 2021 menorehkan kinerja gemilang ditopang oleh pembiayaan yang tumbuh dan sehat di semua segmen konsumer, korporasi, UMKM, gadai emas, hingga kartu pembiayaan.

“Pembiayaan BSI mampu tumbuh sehat dan sustain sebesar 9,32 persen (yoy) sehingga total pembiayaan di Desember 2201 mencapai Rp171,29 triliun,” kata Direktur Retail Banking BSI Kokok Alun Akbar saat konferensi pers secara daring, Rabu.

Pertumbuhan pembiayaan tersebut, lanjutnya, terutama ditopang oleh pembiayaan konsumer yang tumbuh sebesar 19,99 persen (yoy), gadai emas tumbuh 12,92 persen (yoy), mikro tumbuh 12,77 persen (yoy) dan komersial tumbuh 6,86 persen (yoy).

BSI juga terus mendorong pertumbuhan pembiayan kepada UMKM, sehingga komposisi pembiayaan UMKM BSI di Desember 2021 mencapai 23,05 persen atau meningkat dibandingkan Desember 2020 sebesar 22,4 persen.


Baca juga: Laba bersih BSI tumbuh 38,42 persen pada Desember 2021


“Ke depan, komitmen BSI terhadap pengembangan sektor UMKM tidak akan luntur dan kami akan terus menyalurkan pembiayaan UMKM kepada target nasabah yang sehat dan sustain,” ujar Alun.

Terkait restrukturisasi nasabah akibat dampak COVID-19, BSI telah memberikan restrukturisasi kepada 93 ribu nasabah dengan outstanding pembiayaan mencapai Rp18,41 triliun. Diantara jumlah tersebut sebanyak 61 persen atau 65 ribu nasabah merupakan nasabah UMKM dengan nilai Rp8,79 triliun.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Risk Management Tiwul Widyastuti mengungkapkan kinerja FAR turun dari 21,04 persen pada Desember 2020 menjadi 17,69 persen pada Desember 2021. Begitu juga dengan nilai absolute yang turun signifikan dari Desember 2020 sebesar Rp33 triliun menjadi Rp30,3 triliun pada Desember 2021.

Baca juga: BSI tambah outlet prioritas untuk nasabah beraset mulai Rp500 juta
 

“Perbaikan dikontribusi oleh new booking atau pembiayaan baru yang disalurkan pada 2021 yang memiliki kualitas sangat bagus. Wholesale 100 persen pembiayaan disalurkan dengan kinerja kol 1 sedangkan retail new booking 2021 dengan kol 1 sebesar 99,6 persen,” jelasnya.

Terkait digitalisasi, Direktur Information Technology&Operations BSI Achmad Syafii menuturkan jumlah user aktif BSI Mobile meningkat 196 persen dari 2020 mencapai 124,54 juta transaksi atau 54 persen dari user yang memiliki fasilitas.


Baca juga: BSI buka tiga layanan transaksi keuangan di sejumlah lembaga negara
Baca juga: BSI catatkan pembiayaan infrastruktur Rp13 triliun hingga Oktober 2021


Pewarta: Kuntum Khaira Riswan
Editor: Subagyo
Copyright © ANTARA 2022