Bandarlampung (ANTARA) - Tim mahasiswa Institut Teknologi Sumatera (Itera) meraih medali emas dalam ajang Festival Penemuan dan Inovasi Internasional yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) melalui Khayyam International Invention dan Innovation Festival (KIIIF) 2022.

"Alhamdulillah, inovasi teknologi pengolah limbah detergen atau detergent reactor sebagai pencegahan pencemaran lingkungan yang kami gagas bisa dapatkan emas pada ajang ini," kata ketua tim mahasiswa Itera, Radisya Ikhsan, dalam keterangan yang diterima, di Bandarlampung, Rabu.

Dia menyebutkan bahwa penemuan dan inovasi yang digagas timnya muncul dari keresahan terhadap limbah detergen yang dihasilkan oleh industri laundry, yang sampai saat ini belum ada cara pengolahan yang signifikan terkait limbah tersebut.

Baca juga: Mahasiswa Itera kembangkan tempat sampah otomatis sensor ultrasonik

"Berangkat dari permasalahan itu kami berinisiatif menciptakan teknologi yang mampu melakukan pengolahan limbah detergen agar bersifat ramah lingkungan," katanya.

Mahasiswa jurusan Teknik Lingkungan, Itera tersebut, menjelaskan bahwa detergent reactor yang telah didesainnya tersebut memiliki beberapa keunggulan di antaranya bersifat ekonomis karena menggunakan metode fotokatalitik TiO2-Bentonit, serta bersifat efisien karena terintegrasi dengan sistem kecerdasan buatan (AI).

Teknologi detergent reactor ini berbentuk kubus dengan dimensi 1 m x 0,8 m x 1,15 m, serta bekerja dengan cara mereaksikan limbah detergen yang dialirkan dari mesin cuci dengan bahan kimia TiO2-Bentonit.

"Keluaran dari detergent reactor ini merupakan senyawa karbondioksida dan air dengan pH 9. Nilai total dissolved solid (TDS), biochemixal oxygen demand (BOD), dan chemical oxygen demand (COD) serta kandungan surfaktan yang relatif kecil, sehingga aman bagi lingkungan,"kata dia.

Sementara itu, lanjut dia, sistem kecerdasan buatan (AI) berperan dalam pembukaan katup pipa masukan dan keluaran, pembukaan katup penampungan TiO2-Bentonit, serta proses pengolahan. Detergent reactor juga dilengkapi dengan layar status untuk melakukan fungsi pengawasan komponen internal.

“Saya berharap detergent reactor ini digunakan oleh para pelaku industri laundry agar limbah detergen dapat diolah terlebih dahulu sebelum dibuang ke lingkungan. Hal ini juga merupakan salah satu upaya kita untuk menjaga kelestarian lingkungan,”ujar Radisya.

Baca juga: Dosen Itera raih penghargaan dari Lembaga Prestasi Indonesia-Dunia

Sementara itu, dosen pembimbing mahasiswa, Andika Munandar, S.Si., M.Eng., mengapresiasi gagasan yang dibuat oleh para mahasiswa Itera. Andika menilai melalui kompetisi tersebut, mahasiswa dapat berlomba membuat inovasi serta berkarya untuk kemajuan teknologi Indonesia dan dunia.

“Semoga alat rancangan kami menjadi satu referensi terbaru bagi Indonesia dan dunia terkait upaya pengolahan limbah detergen. Saya harap juga prestasi yang dicapai tim mahasiswa Itera dapat menjadi motivasi rekan-rekan mahasiswa lain untuk dapat menghasilkan karya yang bermanfaat," katanya.

Ajang festival penemuan dan inovasi internasional yang diselenggarakan oleh diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA) melalui Khayyam International Invention dan Innovation Festival (KIIIF) 2022 diikuti oleh mahasiswa dan peneliti umum dari berbagai negara seperti Malaysia, Thailand, Turkey, China, Filipina, Polandia, Kazakestan, USA, Canada, Turkey, Qatar, Croatia, dan Vietnam.

Gagasan Teknologi Pengolah Limbah Detergen atau detergent reactor ini dirancang oleh Tim Mahasiswa Itera yang diantaranya, Radisya Ikhsan (Teknik Lingkungan), Sephia Amanda Muhtar (Teknik Lingkungan), Natasya Salsabiila (Teknik Elektro), Elma Dyanatasha (Teknik Informatika), dan Muhammad Faturrachman S. (Teknik Informatika).

Baca juga: Itera raih tiga Anugerah Humas Diktiristek Kemendikbudristek 2021
Baca juga: Itera kerja sama penguatan dosen dan riset dengan IPB University

Pewarta: Dian Hadiyatna
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022