Washington (ANTARA News) - Gedung Putih Selasa mengatakan bahwa Muamar Gaddafi dengan jelas telah kehilangan genggamannya pada kekuasaan dan sedang dalam perjalanannya untuk ke luar (dari kekuasaan) setelah empat dasawarsa memimpin Libya.

"Setiap metrik menunjukkan bahwa situasinya bergerak melawan Kolonel Gaddafi," kata juru bicara Gedung Putih Jay Garney, lapor AFP.

"Ia menguasai sedikit wilayah dan oposisi sekarang melakukan ofensif di berbagai wilayah di negara itu," kata Garney.

Pemimpin Libya itu juga "terputus dari bahan bakar dan uang kontan, serta masyarakat internasional", yang telah bergerak untuk mengakui TNC (Dewan Peralihan Nasional), organ politik pemberontak Libya.

AS dan negara-negara lain Barat serta kekuatan regional Jumat lalu mengakui TNC sebagai pemerintah sah Libya.

Utusan-utusan AS sementara itu telah mengadakan pertemuan pada akhir pekan lalu dengan para wakil rezim Gaddafi "untuk menyampaikan pesan jelas dan tegas bahwa satu-satunya cara untuk maju adalah bagi Gaddafi untuk mundur", kata seorang pejabat AS di Washington, Senin, yang bericara tanpa menyebut nama.

Gaddafi Selasa menyatakan ia tidak akan tunduk pada tekanan serangan udara NATO dan pemberontak terhadapnya, bersikeras bahwa pendukung setianya akan merebut kembali wilayah yang hilang.

Pemberontak Libya mengklaim telah merebut kendali kota kilang minyak penting Brega dari loyalis Gaddafi, mekipun rezim itu membantah bahwa kota tersebut telah jatuh ke pemberontak. (S008/C003/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011