Kalau melihat jumlah sekolah memang jumlah guru belum proporsional, tetapi dari distribusinya sendiri memang tidak merata sehingga sekolah-sekolah banyak yang kekurangan guru.
Cikarang, Bekasi (ANTARA News) - Sebagian guru di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, mengajar tidak sesuai dengan kompetensi bidang keilmuannya, hal tersebut disebabkan karena tidak meratanya menyebaran guru di semua wilayah.

"Banyak yang kemudian merangkap mengajar bidang studi yang bukan kompetensinya. Misalnya, guru fisika dianggap bisa mengajar matematika. Bahkan ada sarjana olahraga yang merangkap menjadi guru kesenian,' kata Kepala Dinas Pendidikan setempat, Rusdi Biomed, di Cikarang, Kamis.

Menurut Rusdi, kebanyakan guru yang merangkap adalah pada mata pelajaran ilmu pasti atau eksakta. Guru yang mengajar rangkap bidang studi dan tidak sesuai dengan kompetensinya mayoritas berada di sekolah-sekolah daerah pinggiran.

Dikatakan Rusdi, jumlah guru Pegawai Negeri Sipil di wilayah setempat mencapai sekitar sembilan ribu orang. Penyebaran guru terpusat di sekitar daerah perkotaan.

"Di wilayah pinggiran seperti Muaragembong, jumlah PNS guru per sekolah malah hanya ada tiga, Hal ini jelas sangat menganggu proses belajar mengajar, karena guru dipaksa untuk mengajar banyak mata pelajaran dan tidak sesuai dengan kompetensinya," kata dia.

Tidak meratanya distribusi guru tersebut, ujarnya, terjadi di semua jenjang sekolah dari SD hingga SMA/SMK. Rusdi mencontohkan SMP Satu Atap Cabangbungin bahkan hanya memiliki dua guru PNS.

Rusdi mengungkapkan perbandingan jumlah guru dan jumlah sekolah di Kabupaten Bekasi juga belum proporsional. Kabupaten Bekasi sedikitnya memiliki 900-an sekolah dari jenjang SD-SMA/SMK.

"Kalau melihat jumlah sekolah memang jumlah guru belum proporsional, tetapi dari distribusinya sendiri memang tidak merata sehingga sekolah-sekolah banyak yang kekurangan guru, " ujarnya.

Rusdi mengatakan akan melakukan koordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah (BKD) untuk melakukan penyesuaian materi ajar dengan kompetensi bidang keilmuan setiap guru. Dia juga berharap ada pemerataan guru hingga di daerah-daerah pelosok.

"Kami akan segera melakukan penyesuaian dan pemerataan guru, agar proses belajar mengajar menjadi lebih maksimal," demikian Rusdi.

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2011