Jakarta (ANTARA News) - Kepolisian RI masih terus mencari di mana pastinya keberadaan M Nazaruddin, mantan bendahara umum Partai Demokrat yang diduga terlibat suap proyek pembangunan wisma atlet SEA Games di Jakabaring, Palembang.

Polisi mencoba melacak keberadaan Nazaruddin yang belum lama lalu diwawancarai via telepon oleh sebuah stasiun televisi nasional.

Kapolri Jenderal Timur Pradopo di Kantor Presiden di Jakarta Kamis mengatakan, Polri sudah mengetahui beberapa titik lokasi keberadaan Nazaruddin berdasarkan jejak komunikasi, namun masih memerlukan proses untuk memastikan keberadaannya.

"Itu bagian tindak lanjut penyelidikan, artinya dari posisi-posisi tentunya kami sudah dalam proses. Tentunya sekali lagi perlu proses karena komunikasi itu banyak fasilitas sehingga tidak semudah misalnya, bisa tahu secara cepat posisinya," kata Kapolri.

Timur mengatakan kerjasama dengan pihak Kementerian Komunikasi dan Informatika juga dilakukan untuk melacak keberadaan Nazaruddin selain dengan pihak Interpol yang sudah berlangsung sejak beberapa lama.

"Masih terus berjalan, sementara belum tahu tapi titik-titik tadi menjadi proses yang terus kita lakukan. Titik-titik yang melalui komunikasi tadi," katanya.

Ia menambahkan, meski sudah tercium di beberapa titik namun memerlukan proses untuk memastikannya. "Sekali lagi masih perlu untuk kepastian," tegasnya.

Sementara itu Menkominfo Tifatul Sembiring mengatakan bahwa secara teknis lokasi dari percakapan telepon selular bisa dilacak.

"Yah secara teknis, orang kirim sms sama kita, kita bisa tahu dia dari negara mana dalam negeri atau luar negeri. Kalau orang main telepon begitu, dia pakai telepon seluler, ada namanya BTS yang melayani dia. Posisi itu bisa diketahui," kata Tifatul di Kantor Presiden.

Ia menambahkan, keberadaan orang yang melakukan komunikasi itu bisa dilacak, baik di dalam negeri atau luar negeri.

"Itu bisa di trace secara teknis," katanya.

(P008*F008/S026)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011