Situbondo (ANTARA News) - KSAD Jenderal TNI Djoko Santoso menyatakan tekadnya menjadikan TNI-AD yang profesional, kuat serta solid dalam menjalankan tugas-tugas negara. "Saat ini TNI AD sudah solid, namun perlu terus ditingkatkan profesionalismenya," ujar KSAD menjelang penutupan latihan Linud 502 dan Perkuatan Divisi Infrantri (Divif II) Kostrad Malang, di Puslatpur Marinir Asembagus, Situbondo, Jatim, Jumat Jelang penutupan latihan yang berlangsung sejak 24 Januari lalu, KSAD mengemukakan dalam latihan ini TNI AD berupaya meningkatkan kesolidan dalam setiap kecabangan AD dengan penguatan daya juang dan daya tempur dalam menghadapi musuh. Latihan penguatan yang menelan dana Rp515 juta itu, diikuti 1.708 personel dari Yonif 502, Yon Armed 11, Rai Armed 12, satu batalyon Sipur 10, satu batalyon Hublap dan Keslap Divif II, satu batalyon POM, unsur TNI AU yang mengerahkan dua pesawat OV-10 Bronco. Dalam kegiatan yang dihadiri Pangkostrad Letjen TNI Hadi Waluyo dan Pangdivif II Kostrad Malang, Mayjen TNI Djoko Susilo ini, Jenderal TNI Djoko Santoso menyerahkan bantuan bagi korban banjir di Situbondo, senilai Rp100 juta, berupa sembako dan pakaian layak. Evakuasi Sementara itu, Camat Jatibanteng, Situbondo, Hariyono yang hadir dalam kesempatan ini menyatakan bahwa pihaknya saat ini sudah melakukan evakuasi terhadap warga yang berada di kawasan rawan bencana, seperti Dukuh Pakel, Desa Kembangsari, Dusun Krajan Desa Patemon ke lokasi lebih aman di SMPN I, SDN 3 dan 4 Jatibanteng serta disejumlah balai Desa. Pihak kecamatan, juga sudah memberikan bantuan berupa sembako, karena ada beberapa dusun terisolir akibat putusan jembatan yang menghubungkan Desa Jatibanteng dan Desa Wringinanom, akibat dihajar banjir bandang pada akhir pekan lalu (Sabtu, 21/1). Desa terisolir itu antara lain, Desa Wringinanom dihuni 825 KK, Desa Patemon 556 KK, Desa Curahsuri 460 KK, Desa Pategalan 856 KK dan Sumberanyar 655 KK. Hariyono mengusulkan agar daerah yang sangat rawan bencana warga harus direlokasi ke tempat aman, yaitu warga Pedukuhan Pakel, Desa Kembangsari dan Dusun Krajan, Desa Patemon yang berada di lereng Gunung Argopuro yang wilayahnya dilalui empat sungai rawan banjir, seperti Kali Basian, Sungai Maling serta Nogosromo. (*)

Copyright © ANTARA 2006