Jakarta (ANTARA) - Ketua Satgas Pengembangan Keuangan Syariah dan Ekosistem UMKM Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Ahmad Buchori mengatakan penghimpunan dana untuk UMKM melalui security crowdfunding (SCF) mencapai Rp412 miliar pada 2021.

"Penghimpunan dana di security crowdfunding juga meningkat. Ini dapat dimanfaatkan teman-teman UMKM start up yang belum bankable," kata Ahmad dalam media briefing daring yang dipantau di Jakarta, Jumat.

Sepanjang 2021, OJK mencatat terdapat 7 penyelenggara security crowdfunding dengan 192 penerbit. Meskipun nilai dana yang dihimpun sudah cukup besar, Ahmad mengatakan masih banyak pelaku UMKM yang belum mengetahui keberadaan alternatif pendanaan ini.

"Namanya di pasar modal, tidak banyak orang yang tahu, apalagi UMKM. Ini terus kita dorong agar semakin berkembang dan banyak digunakan," katanya.

Security crowdfunding atau penawaran efek melalui layanan urun dana berbasis teknologi dapat menjadi alternatif sumber pendanaan yang cepat, mudah, dan murah bagi UMKM start up atau usaha berbasis teknologi.

OJK pun terus mendorong penyaluran pembiayaan kepada UMKM agar dapat bertahan dari dampak COVID-19.

Pandemi dan kebijakan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) berdampak pada UMKM dengan 84 persen mengalami penurunan pendapatan dan 62 persen mengalami kepegawaian serta operasional.

Padahal UMKM yang saat ini berjumlah 65 juta berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional karena mencapai 99 persen dari total pelaku usaha, yang mana menyerap 120 juta tenaga kerja atau 97 persen dari total tenaga kerja Indonesia.

Baca juga: OJK sosialisasikan "securities crowdfunding" kepada pelaku UMKM
Baca juga: Pelaku fintech urun dana sebut minat UKM manfaatkan SCF meningkat
Baca juga: OJK rilis aturan perubahan penyelenggaran layanan urun dana

 

Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022