Palembang (ANTARA News) - Pemerintah Australia menyetujui Rumah Potong Hewan (RPH) Gandus di Palembang, Sumatera Selatan, untuk operasi pemotongan sapi impor dari Negeri Kangguru itu.

Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Kehutanan Kota Palembang, Sudirman Tegoeh, di Palembang, Minggu, mengatakan RPH Gandus termasuk salah satu dari 10 RPH yang dikunjungi perwakilan Australia dan Direktorat Jenderal Peternakan, RI.

Kedatangan tim penilai tersebut untuk memastikan bahwa proses pemotongan hewan di RPH itu sesuai standar sebagai bagian dari verifikasi, kata dia.

Menurut dia, dengan kehadiran tim dari Australia dan pemerintah pusat tersebut, menjadi sinyal bahwa RPH itu bisa kembali menerima pasokan hewan impor.

Sapi Australia menjadi pilihan utama pedagang karena dagingnya banyak, ujar dia lagi.

Ia mengatakan, pihaknya optimistis dalam waktu dekat segera mendapatkan pasokan sapi impor yang diperlukan.

Isu penyiksaan binatang perah tersebut di RPH adalah tidak benar, kata dia menegaskan.

Sudirman menjelaskan, proses pemotongan hewan di RPH Gandus sesuai dengan prosedur dan standar yang ditentukan, sehingga tidak akan terjadi penyiksaan hewan yang akan dipotong di dalamnya.

"Tidak ada alasan penghentian pasokan sapi ke RPH itu," ujar dia pula.

Ia menambahkan, kebutuhan sapi bagi warga Palembang mencapi 45 ekor per hari untuk sapi jenis brahmacross.

Padahal kapasitas pemotongan sapi lokal di daerah ini bisa mencapai 100 ekor per hari, kata dia.

Amir (45), salah satu pedagang sapi di Pasar 16 Ilir mengatakan, akibat minim pasokan sapi itu, membuat harga daging sapi mencapai Rp80 ribu per kilogram.

Tapi meskipun harga daging sapi mahal, penjualan tetap seperti biasa, yaitu sekitar 150 kilogram per hari, ujarnya. (ANT037/M027/K004)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2011