Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulut pada bulan Januari 2022 masih berada di atas angka 100.
Manado (ANTARA) - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Utara (Sulut) Asim Saputra mengatakan daya beli petani di daerah ini masih tinggi pada bulan Januari 2022.

"Hal ini ditandai dengan Nilai Tukar Petani (NTP) di Sulut pada bulan Januari 2022 masih berada di atas angka 100," kata Asim, di Manado, Minggu.

Asim mengatakan kendati NTP mengalami penurunan tipis, namun masih bisa dikatakan sejahtera.

Ia menjelaskan NTP di Sulut pada bulan Januari 2022 turun 0,31 persen menjadi 110,17 dibandingkan dengan bulan Desember masih 110,51.

Turunnya NTP karena kecepatan penurunan indeks harga yang diterima (It) lebih tinggi dibandingkan indeks harga yang dibayar (Ib).

Dia menguraikan It turun hingga mencapai 0,56 persen, sementara Ib hanya turun 0,25 persen.

Secara tahun kalender 2022, NTP turun sebesar 0,31 persen, sedangkan menurut YoY (tahun ke tahun) masih naik 7,74 persen.

Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) sejalan dengan NTP yang bergerak turun, NTUP mengalami penurunan -0,94 persen, dari nilai 111,68 di bulan Desember menjadi 110,63 di bulan Januari.

Perkembangan NTP Sulut mulai bulan November 2020 sudah menunjukkan nilai di atas 100, keadaan ini menunjukkan tingkat daya beli petani secara umum sudah lebih baik dibanding kondisi pada tahun 2018.

Dari hasil pemantauan harga komoditas di perdesaan, secara umum dapat dijelaskan bahwa penurunan NTP sebesar 0,31 persen, disumbang oleh penurunan It yang lebih cepat dibanding penurunan Ib.

Menurut sektoral, terdapat dua subsektor yang mengalami penurunan NTP, yakni Tanaman Perkebunan Rakyat dan Perikanan Budi Daya, sedangkan subsektor lainnya mengalami kenaikan.

Kenaikan tertinggi dialami oleh Hortikultura yang mencapai 2,84 persen, dan kenaikan terendah terjadi di subsektor Perikanan Tangkap hanya 0,30 persen.
Baca juga: BPS: nelayan Sulut makin sejahtera

Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022