Besaran NTP pada April ini ditopang dari NTP subsektor tanaman pangan yang naik 0,31 persen....
Medan (ANTARA) - Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyatakan bahwa Nilai Tukar Petani (NTP) pada April 2023 di provinsi beribu kota Medan itu tercatat 126,42 atau menurun 0,77 persen dibandingkan Maret 2023 (127,40).

"Besaran NTP pada April ini ditopang dari NTP subsektor tanaman pangan yang naik 0,31 persen dan perikanan yang bertambah 0,47 persen," kata Kepala BPS Provinsi Sumut Nurul Hasanudin dalam pernyataan resminya, yang diikuti secara daring di Medan, Selasa.

Sementara penurunan NTP, salah satu indikator daya beli petani, pada April 2023 merupakan imbas dari merendahnya NTP tiga subsektor yakni hortikultura (-3,48 persen), tanaman perkebunan rakyat (-0,81 persen), dan peternakan (-1,65 persen).

Dua faktor yang mempengaruhi NTP, indeks harga terima petani (It) dan indeks harga bayar petani (Ib), juga mengecil dibandingkan Maret 2023.

It pada April 2023 tercatat 145,64 atau turun 0,88 persen dengan kelapa sawit, cabai merah dan ayam ras pedaging menjadi penyumbang terbesar.

Lalu Ib menurun 0,11 persen menjadi 115,20 akibat dampak dari komoditas cabai merah, tomat sayur dan cabai rawit.

Indeks konsumsi rumah tangga petani, yang menjadi bagian dari Ib, pun mengalami deflasi 0,19 persen pada April 2023.

Sama dengan NTP, Nilai Tukar Usaha Petani (NTUP) pada April 2023 juga menurun 1,00 persen menjadi 123,58 dibandingkan bulan sebelumnya 124,83.

Akan tetapi, salah satu aspek penyusun NTUP, indeks biaya produksi dan penambahan barang modal (BPPBM) naik 0,12 persen menjadi 117,85 dengan pengaruh dari upah menuai atau memanen, wadah penampung getah karet dan penyemprot (sprayer).

Penurunan NTUP menjadi dampak dari penurunan NTUP subsektor hortikultura (-3,54 persen), tanaman perkebunan rakyat (-1,13 persen) dan peternakan (-1,87 persen).

Adapun subsektor yang meninggi adalah tanaman pangan (0,16 persen) dan perikanan (0,30 persen).
Baca juga: BPS: Nilai Tukar Petani April 2023 turun 0,24 persen
Baca juga: Khofifah: Kenaikan nilai tukar petani di Jatim mampu dipertahankan

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023