Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin meminta media massa Indonesia harus menyajikan konten mendidik di tengah perkembangan teknologi digital, yang salah satunya mengajak masyarakat untuk bijak menggunakan media sosial.

"Melek teknologi digital adalah keharusan, termasuk bijak bermedia sosial. Media massa harus membantu menyediakan konten-konten mendidik untuk tujuan tersebut," kata Wapres saat menyampaikan pidato kunci di Konvensi Nasional Hari Pers Nasional (HPN) Tahun 2022 melalui konferensi video dari Jakarta, Senin.

Wapres mengingatkan bahwa pemanfaatan teknologi digital menjadi hal yang tidak dapat dihindari, sehingga masyarakat harus dapat menguasai teknologi tersebut supaya tidak tertinggal dari kemajuan global.

Baca juga: Kominfo: Informasi untuk masyarakat harus aktual, faktual dan kredibel

"Penggunaan teknologi digital saat ini adalah sebuah keniscayaan. Kita harus mampu mengarungi dunia digital ini agar tidak tertinggal dari bangsa-bangsa lain," tukasnya.

Pemerintah juga terus mengupayakan keseimbangan ekosistem media, termasuk kesetaraan media di sektor hukum.

"Ini sangat penting untuk menciptakan persaingan usaha yang sehat, serta mewujudkan relasi kuasa, power relation, dan playing field yang seimbang," jelasnya.

Baca juga: Persaingan di era digital lalu independensi jadi tantangan media kini

Terkait perkembangan teknologi digital, Wapres mengingatkan digitalisasi telah memberikan dampak di seluruh aspek kehidupan masyarakat, seperti e-commerce di perdagangan, fintech dan e-payment di perbankan serta edutech di pendidikan.

"Itu beberapa bukti eksistensi digitalisasi pada sendi-sendi kehidupan kita. Bidang pelayanan publik tidak terkecuali, kita ingin merealisasikan penyelenggaraan pelayanan publik secara digital," katanya.

Oleh karena itu, tidak berlebihan apabila digitalisasi turut mengubah praktik keseharian, baik di ranah privat, publik maupun kehidupan berbangsa dan bernegara, ujar Wapres.

Baca juga: Mensesneg pastikan presiden hadiri acara puncak HPN 2022 di Kendari

Pewarta: Fransiska Ninditya
Editor: Joko Susilo
Copyright © ANTARA 2022