Bantul (ANTARA) - Sebanyak 24 korban luka akibat kecelakaan tunggal bus pariwisata di ruas jalan Imogiri-Dlingo, Dusun Kedungbuweng, Desa Wukirsari, Kecamatan Imogiri, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, pada Minggu (6/2) siang, saat ini masih dirawat di sejumlah rumah sakit.

"Fiks jumlah korban meninggal ada 13 orang nama-namanya juga sudah teridentifikasi, kemudian jumlah korban luka ini masih dirawat di tiga rumah sakit termasuk rumah sakit rujukan ada 24 orang," kata Kepala Polres Bantul AKBP Ihsan saat konferensi pers terkait perkembangan penanganan kecelakaan bus pariwisata di Bantul, Senin.

Kapolres mengatakan, dari 24 korban luka yang masih dirawat itu, empat orang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panembahan Senopati Bantul, 11 orang di RS PKU Muhammadiyah Bantul, dan enam orang di RS Nur Hidayah Bantul.

Baca juga: 13 orang meninggal dalam kecelakaan tunggal bus pariwisata di Bantul

"Kemudian di beberapa rumah sakit yang menjadi rujukan, karena memang fatalitasnya ataupun dampak dari luka tersebut harus dirujuk ke rumah sakit yang ada di daerah Kota Yogyakarta," katanya.

Kapolres mengatakan, total ada 34 orang yang mengalami luka akibat bus pariwisata yang ditumpangi itu menabrak tebing di wilayah Bukit Bego, namun sebagian korban luka pada Minggu (6/2) malam sudah kembali ke rumah Sukoharjo, Jawa Tengah, karena luka ringan.

"Kami antar juga ada beberapa orang, jadi kami siapkan kendaraan bekerjasama dengan pemerintah daerah, beberapa korban yang memang cuma luka ringan kemudian bisa menjalani rawat jalan dan langsung pulang kami antar ke wilayah Sukoharjo," katanya.

Dengan demikian, kata dia, saat ini masih ada korban luka yang dirawat, dan pihak rumah sakit akan maksimal sesuai dengan perintah Bupati Bantul akan maksimal memberikan pelayanan dengan didukung penuh oleh Jasa Raharja.

Kapolres juga mengatakan, untuk 13 korban meninggal dunia hingga Minggu sekitar pukul 22.00 WIB, kepolisian telah berhasil mengidentifikasi seluruh korban, setelah sebelumnya empat orang diantaranya belum teridentifikasi karena saat penanganan di rumah sakit tidak membawa identitas.

"Setelah kami identifikasi selanjutnya kami kawal menuju Sukoharjo menggunakan 13 ambulans. Dan informasi dari Sukoharjo sudah dimakamkan, termasuk juga santunan yang diberikan oleh pihak Jasa Raharja," katanya.

Kecelakaan itu berawal saat bus pariwisata dengan 47 penumpang asal Sukoharjo, Jawa Tengah tersebut melaju dari arah timur ke barat atau dari Hutan Pinus Mangunan ke Imogiri melewati ruas Jalan Imogiri-Dlingo yang merupakan jalur wisata pada Minggu (6/2) sekitar pukul 13.30 WIB.

Akan tetapi saat di turunan Bukit Bego, bus melaju tidak terkendali dan menghindar ke kanan karena ada mobil yang melaju pelan searah di depannya, karena bus oleng tidak terkendali maka menghantam tebing di utara jalan hingga ringsek pada bagian depan dan samping.

Baca juga: Polisi olah TKP kecelakaan bus pariwisata tewaskan 13 orang di Bantul
Baca juga: Bupati Bantul kunjungi korban kecelakaan bus sampaikan turut berduka

Pewarta: Hery Sidik
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022