Jakarta (ANTARA News) - Pendaki Tunadaksa, Sabar, berniat menaklukkan tantangan alam dan keterbatasan fisiknya dengan mengibarkan bendera merah putih tepat pada 17 Agustus 2011 di puncak Gunung Elbrus, Rusia, yang merupakan puncak tertinggi di Benua Eropa.

Usai diterima oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Rabu, Sabar menyatakan niatnya untuk mendaki Gunung Elbrus agar bisa menyuntikkan semangat kepada teman-teman sesama tunadaksa untuk bisa berbuat lebih baik lagi dalam kehidupan.

Selain itu, ia juga banyak menerima "rayuan" dari teman-temannya untuk meraih prestasi yang sama dengan para pendaki gunung yang berkondisi fisik normal.

Penggiat panjat yang menaklukkan Tugu Selamat Datang di Bundaran Hotel Indonesia pada 28 Mei 2011 itu juga terinspirasi oleh pendaki gunung asal Inggris yang menaklukkan puncak Everest dengan kedua kaki palsu.

"Saya akan mencoba meski dengan konsekuensi latihan yang keras," ujarnya.

Sabar yang kehilangan kaki kanannya sampai ke pangkal paha dan berjalan dengan bantuan tongkat itu mempersiapkan diri dengan berlatih fisik bersepeda sepanjang 20 kilometer dan berenang.

"Karena saya tidak bisa berlari, kaki saya cuma satu, jadi penggantinya bersepeda," katanya.

Sabar tidak bisa menggunakan kaki palsu karena kondisi tulangnya yang terlalu pendek sehingga ia justru tidak bisa berjalan apabila mengenakan kaki palsu.

Untuk melakukan ekspedisinya, Sabar didampingi oleh pendaki Budi Cahyono yang berkondisi fisik normal. Menurut Budi, pendakian puncak Elbrus akan sangat menantang karena keduanya menempuh jalur utara yang jauh lebih panjang serta lebih sulit.

Jalur normal yang berada di sebelah selatan sudah diramaikan oleh cable car, mobil ski, serta terdapat fasilitas hotel. Sedangkan jalur utara sepenuhnya harus dilalui dengan berjalan kaki.

Keduanya berencana memulai pendakian pada 10 Agustus 2011 dan pada 16 Agustus 2011 berharap sudah berada pada kamp terakhir pada ketinggian 4.600 meter di atas permukaan laut. Tepat pada peringatan detik-detik proklamasi 17 Agustus 2011, Budi dan Sabar berharap bisa mengibarkan bendera merah putih di puncak Elbrus.

Dari Gunung Elbrus, Rusia, Sabar dan Budi berencana melanjutkan ekspedisi untuk menaklukkan puncak tertinggi Benua Afrika di Gunung Kilimanjaro, Tanzania.

Juru Bicara Kepresidenan Julian Adrin Pasha menyatakan Presiden Yudhoyono mendukung penuh ekspedisi yang dilakukan oleh Sabar dan menyediakan bantuan melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga.(*)

(T.D013/M026)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2011