Sistem kuliah Hybrid, membuat UB menjadi tidak penuh
Malang (ANTARA) - Universitas Brawijaya (UB) memperketat protokol kesehatan saat menggelar kuliah hybrid (luring dan daring) untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19.

Ada lima fakultas yang menyelenggarakan kuliah hybrid di hari pertama, Senin (7/2), yaitu Fakultas Kedokteran (FK), Fakultas Ilmu Budaya (FIB), Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Fakultas Ilmu Administrasi (FIA) serta Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES).

Dekan Fakultas Ilmu Budaya (FIB) UB, Hamamah dalam rilis yang diterima di Malang, Selasa, mengatakan sesuai aturan rektor jumlah mahasiswa yang bisa mengikuti perkuliahan luring maksimal 25 persen dari kapasitas kelas atau maksimal 10 mahasiswa per kelas.

"Kami juga mengatur di FIB perkuliahannya maksimal 50 menit," kata Hamamah.

Ia menambahkan di hari pertama kuliah hybrid, FIB menerapkan syarat tes usap bagi mahasiswa yang akan mengikuti luring.

Baca juga: Universitas Brawijaya berencana kurangi kuota kuliah tatap muka

Baca juga: Psikolog UB sebut kuliah daring timbulkan empat masalah mahasiswa


"Bagi mahasiswa yang mengikuti kuliah luring kami mewajibkan sudah vaksin dua kali, mendapat izin orang tua, dan tes usap antigen. Dari tes usap antigen terlaporkan bisa digunakan untuk memantau kondisi mahasiswa sebelum masuk FIB, dan laporan tersebut sangat membantu kami pada saat mereka datang," kata Hamamah.

Sementara di Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) ada ruang transit bagi mahasiswa yang sedang menunggu jam masuk kuliah.

"Sebelum masuk ke ruang transit mahasiswa diharuskan untuk check in di aplikasi PeduliLindungi, kemudian cuci tangan dan cek suhu badan. Setelah itu duduk di kursi yang telah disediakan. Jika sudah mulai kuliah akan kita panggil satu per satu untuk masuk ke kelas," kata Wakil Dekan I FEB Ainur Rofiq, S.Kom., SE., MM., Ph.D., CFA.

Sementara di Fakultas Ilmu Administrasi (FIA), setiap perkuliahan selesai ruangan disemprot cairan disinfektan.

"Per kelas sekitar 10 orang, tapi juga ada yang tujuh dan delapan mahasiswa. Karena satu kelas bisa dipakai untuk lima sesi perkuliahan, kami selalu melakukan penyemprotan cairan disinfektan seusai perkuliahan," kata Dekan FIA Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA., Ph.D.

Menanggapi hal tersebut, Rektor UB Prof. Dr Nuhfil Hanani AR., M.S., mengatakan kuliah Hybrid di hari pertama berjalan lancar dan dilaksanakan dengan standar prokes ketat layaknya pelaksanaan UTBK.

"Sistem kuliah Hybrid, membuat UB menjadi tidak penuh. Karena ada yang sebagian daring ada juga yang luring," kata mantan Dekan FP tersebut.

Baca juga: ITS Surabaya siapkan kuliah secara "hybrid"

Baca juga: UNUD-Bali bakal terapkan sistem perkuliahan secara hybrid

 

Pewarta: Endang Sukarelawati
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022