Banda Aceh (ANTARA) - Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Aceh mencatat realisasi investasi sepanjang tahun 2021 mencapai Rp10,8 triliun, melonjak 201 persen dibanding realisasi investasi tahun 2020 sebesar  Rp5,4 triliun.

“Realisasi investasi tahun 2021 melebih target yang ditetapkan dalam Rencana Kerja Jangka Menengah (RPJM) sebesar Rp6,6 triliun atau lebih 163 persen,” kata Kepala DPMPTSP Aceh, Marthunis di Banda Aceh, Selasa.

Ia menjelaskan, sepanjang tahun 2021 realisasi investasi didominasi oleh PMDN sebesar 72 persen atau senilai Rp7,9 triliun dan PMA sebesar 27 persen atau senilai Rp2,9 triliun.

“Secara keseluruhan kinerja investasi Aceh pada tahun 2021 mengalami perbaikan yang cukup positif dibanding tahun-tahun sebelumnya, hal ini dapat menunjukkan bahwa iklim investasi di Aceh sudah semakin kondusif dan membaik,” katanya.

Suksesnya capaian realisasi investasi 2021 ini juga tidak terlepas dari upaya bersama dengan tim DPMPTSP Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam mengawal proses investasi di Aceh.

“Sejak awal tahun 2021 Kementerian Investasi/BKPM juga telah memberikan dukungan dana fasilitasi penanaman modal yang dialokasikan secara khusus untuk memperkuat peranan pengendalian pelaksanaan penanaman modal sesuai kewenangan daerah masing-masing,” katanya.

Lima besar realisasi investasi PMDN berdasarkan sektor usaha disumbangkan oleh konstruksi sebesar Rp 464,9 miliar atau 53,32 persen, hotel dan restoran Rp 94,5 miliar atau 10,84 persen, industri makanan Rp65,5 miliar atau 7,51 persen, kemudian sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan Rp63,7 milyar atau 7,31 persen dan listrik, gas dan air Rp58,8 miliar atau 6,75 persen.

Kemudian, lima besar realisasi investasi PMA berdasarkan sektor usaha masih diungguli oleh sektor listrik, gas dan air yang menyumbang sebesar 96,35 juta dolar AS atau 89,70 persen, selanjutnya dari sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi 8,43 juta dolar AS atau 7,85 persen, tanaman pangan, perkebunan dan perikanan 918.094 dolar AS atau 0,85 persen dan Industri mineral non logam 753.957 dolar AS atau 0,70 persen, sektor industri kimia dan farmasi 426.027 dolar AS atau 0,40 persen.

“Kami mengundang para investor baik dari lokal maupun dari luar Aceh untuk berinvestasi di Aceh,” ujar Marthunis.
Baca juga: Sederhanakan regulasi, Aceh siap tarik investasi di Expo 2020 Dubai
Baca juga: Bupati Aceh Singkil tandatangani MoU investasi di Dubai November 2021
Baca juga: Sandiaga: Investasi UEA ke Aceh sinyal kebangkitan sektor parekraf


Pewarta: M Ifdhal
Editor: Royke Sinaga
Copyright © ANTARA 2022