Tikrit, Irak (ANTARA News) - Serangan bom mobil dan bunuh diri di kota Tikrit, Irak utara, menewaskan 12 orang dekat satu bank dan satu pasar yang banyak dikunjungi orang untuk membeli pangan menghadapi Ramadhan, kata para pejabat.

Sedikitnya 28 orang juga cedera akibat serangan itu, kata seorang pejabat departemen kesehatan.

Satu bom mobil meledak dekat Al-Rafidain Bank di tengah kota Tikrit, dan satu menit kemudian seorang pembom bunuh diri meledakkan bom yang dibawanya ketika orang sedang berkumpul, kata dr. Raad al Juburi, kepala departemen kesehatan di provinsi Salaheddin dengan Tikrit sebagai ibu kotanya.

Ia menyebut 12 orang tewas dan 28 lainnya cedera dan menambahkan polisi dan tentara termasuk di antara para korban.

Seorang pejabat keamanan di Tikrit mengonfirmasikan 12 orang tewas, dan menambahkan serangan itu terjadi pukul 11:45 waktu setempat (15:45 WIB).

Seorang saksi mata mengatakan bank milik pemerintah itu tempat terjadi ledakan tersebut dekat dengan pasar, yang dipadati orang berbelanja untuk menghadapi bulan puasa yang akan dimulai awal Agustus.

"Satu kendaraan yang membawa sebuah bom meledak di satu tempat parkir dekat bank itu. Ketika warga berkumpul, seorang pembom bunuh diri meledakan bom di rompinya," kata seorang polisi di lokasi itu. Ia mengatakan sembilan mobil yang parkir juga hancur bersama dengan beberapa toko di pasar itu.

Mobil-mobil polisi datang ke jalan-jalan itu, dan melalui alat pengeras suara mengumumkan jalan-jalan sekitar itu ditutup bagi kendaraan-kendaraan, dan hanya diizinkan para pejalan kaki melewati lokasi itu.

Dua serangan lainnya di Tikrit bulan ini menewaskan seluruhnya 36 orang dan serangan pada 29 Maret, yang diklaim Al Qaida terhadap kantor-kantor gubernur Salaheddin menewaskan 58 orang.

Aksi kekerasan meningkat dalam beberapa bulan lalu sementara pasukan AS mulai bersiap-siap meninggalkan negara itu pada akhir tahun setelah mereka melakukan invasi tahun 2003 untuk menggulingkan Presiden Sadddam Hussein.

Sejauh ini Juni adalah bulan yang paling banyak menelan korban jiwa bagi warga Irak dan paling berdarah dalam tiga tahun bagi pasukan AS, yang kehilangan 14 tentaranya akibat serangan-serangan, demikian laporan AFP.

(SYS/H-RN/M016)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2011